Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - pasien dirawat di RSUD Syekh Yusuf Gowa. (Istimewa)

Makassar, IDN Times - Puluhan orang yang mengalami dugaan keracunan makanan di acara nikahan di gedung Adi Jaya, Kabupaten Gowa, sudah berangsur pulih. Tapi polisi masih melanjutkan penyelidikan kasus tersebut.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dugaan keracunan makanan itu dan masih menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan yang dikonsumsi para korban.

"Uji lab sampel makanan masih dilakukan, karena pihak Labfor (Laboratorium Forensik Polda Sulsel) baru saja memberikan informasi perkembangannya," kata Bahtiar kepada IDN Times, Jumat (21/7/2023).

Diberitakan, ratusan orang yang menghadiri acara pernikahan di gedung Adi Jaya disebut keracunan makanan. Sebanyak 32 orang dipastikan dirawat RSUD Syekh Yusuf Gowa, Rabu (18/7/2023).

1. Penyedia makanan diperiksa

Ilustrasi penyelidikan. (Pixabay.com/geralt)

Selain menunggu hasil uji laboratorium di Labfor Polda Sulsel, Bahtiar juga memastikan pihak penyidik Reskrim Polres Gowa bersama Polsek Somba Opu yang menangani kasus ini, sudah memeriksa saksi-saksi.

"Ada sejumlah saksi dimintai keterangannya di Polsek Somba Opu. Soal katring itu tidak ada karena yang sediakan makanan yang buat hajatan, itu juga dimintai keterangan, ada beberapa," ungkap Bahtiar.

2. Polisi sebut 32 orang keracunan dan kini sudah pulih

ilustrasi keracunan makanan (pixabay.com/mohamed_hassan)

AKP Bahtiar menambahkan, sejauh ini yang teridentifikasi mengalami gejala keracunan makanan setelah menghadiri acara nikahan, kurang lebih 32 orang. Namun para korban tidak ada yang melaporkan hal itu.

"Jumlah itu (32) yang teridentifikasi, tapi saat itu kan bertambah terus. Sekarang pada umumnya keadaan mereka sudah membaik itu, mereka yang sempat dirawat di rumah sakit itu sudah pulang," imbuh Bahtiar.

3. Bidlabfor Polda uji sampel muntahan para korban

ilustrasi uji laboratorium (pexels.com/Edward Jenner)

Sebelumnya disebutkan, proses uji sampel yang didapatkan penyidik di lokasi kemudian diteliti dan diuji oleh petugas Labfor Polda Sulsel di Kota Makassar. Sampel sudah dikirim sejak malam kejadian itu.

"Sudah diserahkan ke Bidlabfor Polda, Intinya semua jenis makanan yang disajikan saat hajatan, termasuk juga muntahan para korban atau pasien yang dirawat itu kita mabil sebagai sampel," ujar Bahtiar waktu lalu.

Editorial Team