Polisi Tangkap Pelaku Penikaman Pengawal Paslon Bupati Bantaeng

- Dua pelaku penikaman pensiunan anggota TNI ditangkap di Kabupaten Bantaeng dan Maros, Sulawesi Selatan.
- Salah seorang pelaku ditangkap saat hendak kabur ke Kalimantan, identitasnya masih dirahasiakan.
- Polisi membantah motif politik dalam penikaman tersebut, menyebutnya hanya kesalahpahaman antara pelaku dan korban.
Makassar, IDN Times -- Dua pelaku penikaman pensiunan anggota TNI bernama Subhan (63) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya tertangkap.
Korban diketahui merupakan pengawal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantaeng M. Fathul Fauzy Nurdin-Sahabuddin (UJI-SAH).
Kedua pelaku ditangkap di lokasi berbeda satu di Kabupaten Bantaeng, satu pelaku lainnya yang diduga pelaku penikaman ditangkap di Kabupaten Maros.
1. Pelaku ditangkap saat hendak kabur ke Kalimantan

Kepala Unit Resmob Polda Sulsel, Komisaris Benny Pornika mengatakan satu pelaku ditangkap saat hendak kabur ke Kalimantan. Meski demikian, Benny masih merahasiakan identitas para pelaku.
"Satu pelaku telah diamankan di Bantaeng, dan kita tangkap satu lagi di daerah Maros. Mau kabur ke Kalimantan," kata Benny kepada awak media, Rabu (16/10/2024).
2. Polisi bantah motif penikaman adalah unsur politik

Benny membantah motif pelaku melakukan penikaman karena unsur politik, melainkan hanya kesalahpahaman antara pelaku dan korban.
"Kasus ini tidak ada unsur politik, memang pribadi. Motifnya masih kita kembangkan, tapi untuk sementara yg kami dapatkan sebetulnya mereka tidak saling kenal. Ketemu di Jalan terus ada cekcok sdkit lalu terjadilah penikaman tadi. Salah paham," ungkapnya.
3. Korban meninggal setelah dirawat 8 hari

Subhan, meninggal usai ditikam orang tak dikenal. Purnawirawan TNI itu meninggal di rumah sakit, Rabu (9/10/2024), setelah delapan hari mendapatkan perawatan.
Ririn, kerabat Subhan mengatakan, korban mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu Bantaeng sekitar pukul dua dini hari.
"Menurut dokter, beliau (korban) tidak bisa bertahan karena infeksi luka bekas tusukannya," kata Ririn dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu.
Korban diserang orang tak dikenal di depan rumahnya di Kampung Beloparang, Kecamatan Bissappu, Bantaeng, pada Rabu dini hari (2/10/2024). Dia mengalami luka tikam di bagian perut.