Pos Lalu Lintas (Poslantas) di Jalan AP Pettarani-Alauddin, Kecamatan Tamalate, Makassar dilempar molotov, Sabtu (22/3/2025)/Istimewa
Arya menjelaskan bahwa saat kejadian, hanya dua orang yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pelemparan, yaitu Dans (pengendara motor) dan Nyong (eksekutor bom molotov). Sementara itu, Opah yang merupakan otak dari aksi tersebut hanya tinggal di rumah.
"Tiga pelaku ini kami perlihatkan agar masyarakat tahu bahwa ada pihak yang tidak ingin Kota Makassar aman. Seandainya terjadi kerusuhan, maka tiga orang ini akan tertawa," ucapnya.
Polisi juga mengamankan dua tas, pakaian para pelaku, serta satu unit sepeda motor yang digunakan dalam aksi tersebut. Bahkan, dalam tas milik pelaku ditemukan simbol "A" yang diduga terkait dengan kelompok Anarko.
"Ada simbol 'A' di tasnya. Setiap orang yang berbuat anarkis masuk jaringan Anarko, jadi kami mewaspadai setiap orang yang berkaitan dengan mereka bertiga," Kapolrestabes menerangkan.