Polisi Periksa Puluhan Saksi Insiden Penyerangan Mahasiswa UMI

13 Nov 2019, 17:14 WIB

Kapolres Luwu Timur, AKBP Indratmoko. IDN Times / Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Jajaran penyidik Polrestabes Makassar telah memeriksa puluhan orang saksi untuk mengungkap kasus penganiayaan yang dialami seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) berinisial AFK (21).

Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UMI Makassar itu meninggal dunia akibat luka sabetan senjata tajam jenis parang di bagian punggungnya saat diserang oleh 20 orang tak dikenal (OTK) di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Selasa (12/11).

Informasi yang dihimpun IDN Times, ada 10 orang saksi yang hingga saat ini masih diperiksa tim penyidik. “Semua saksi masih kita periksa,” kata Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko, saat memberikan keterangan perkembangan perjalanan kasus di kantornya, Rabu (13/11).

1. CCTV dan video amatir jadi dasar polisi buru terduga pelaku

Mahasiswa UMI korban penyerangan OTK sesaat setelah mendapatkan perawatan intensif di RS Ibnu Sina Makassar, Selasa (12/11) / Istimewa

Puluhan saksi yang diperiksa, kata Indratmoko, diambil keterangnnya sebagai rangkaian dalam proses pengumpulan data dan bahan keterangan dalam perkara ini.

“Di situ kita kumpulkan informasi dan sementara anggota masih di lapangan melakukan pengejaran terhadap pelaku,” ujar Indratmoko.

Di sisi lain, kata dia, petugas masih berupaya untuk terus mencari keberadaan terduga pelaku yang melakukan penyerangan.

“Sementara kita masih profiling pelaku, kita masih dalami dari rekaman-rekaman CCTV, maupun video-video amatir dari saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP),” jelasnya.

2. Terduga pelaku disebut melarikan diri

Pixabay.com

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara setelah olah TKP, terdapat 20 orang tak dikenal (OTK) yang melakukan penyerangan di salah satu kafe di samping kampus UMI Makassar. Saat penyerangan, tujuh mahasiswa, termasuk satu korban yang meninggal, disebutkan sedang nongkrong.

Korban yang tak sempat menyelamatkan diri saat diserang dengan senjata tajam, mengalami luka tebasan di punggungnya.

“Ada bebrapa nama sudah muncul dan mereka posisi sekarang melarikan diri dan sementara kita melakukan pengejaran,” ujar Indaratmoko.

3. Polisi imbau agar pelaku segera menyerahkan diri

Ilustrasi Pembunuhan (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejauh ini, polisi masih terus mendalami motif di balik kejadian penyerangan mahasiswa ini. Keterangan saksi yang diambil diharapkan dapat membantu dalam proses penyelidikan.

Para pelaku bahkan diimbau untuk bersikap kooperatif. “Harapannya, menyerahlah agar kita dapat melakukan proses penegakan hukum,” tutup Indratmoko.