Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Periksa 9 Saksi Usut Penyebab Kematian Santri di Bantaeng

Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Arief Rahmat)
Intinya sih...
  • Penyebab kematian RF (14) di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari masih diselidiki oleh kepolisian.
  • Sembilan saksi telah diperiksa, dan proses penyelidikan akan terus berlanjut untuk mendapatkan kejelasan.
  • Pemeriksaan forensik dan keterangan saksi menjadi kunci utama dalam mengungkap apakah korban bunuh diri atau dibunuh, serta adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban juga diselidiki.

Makassar, IDN Times - Penyebab kematian RF (14), santri di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang ditemukan tewas tergantung masih terus diselidiki pihak kepolisian.

Sembilan orang saksi telah diperiksa dalam kasus tersebut. Pihak kepolisan menyebut, proses ini tidak akan berhenti sampai mendapatkan kejelasan terkait penyebab kematian korban.

1. Polisi periksa pembina hingga teman korban

Ilustrasi bunuh diri (IDN Times/Mardya Shakti)

Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Akhmad Marzuki mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan sejumlah saksi yakni pembina, pengasuh, ustaz, dan teman-teman korban.

"Kami sudah periksa ada sembilan orang, mulai dari kejadian itu sudah lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, mungkin nanti akan bertambah lagi dan bertambah terus," ucap Marzuki kepada IDN Times, Selasa (26/11/2024).

2. Polisi tunggu hasil resmi pihak Dokpol

Jenazah korban usai proses autopsi di RS Bhayangkara, Makassar, Minggu (24/11/2024) / Istimewa

Dia menerangkan, hasil pemeriksaan forensik dan keterangan saksi bakal menjadi kunci utama dalam mengungkap kematian korban, apakah meninggal dunia karena bunuh diri ataukah korban pembunuhan.

"Mudah-mudahan kita bisa memastikan nantinya setelah adanya hasil resmi dari Dokpol dan keterangan saksi-saksi yang ada," ujar Marzuki.

Selain itu, Marzuki mengungkapkan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban juga bakal diselidiki apakah berasal dari orang lain atau dari korban sendiri.

“Dugaan kekerasan itu terlihat dari adanya lebam atau goresan pada tubuh korban. Jadi, tanda kekerasan itu tidak selalu berarti dilakukan oleh orang lain," tandasnya.

3. Terdapat tanda kekerasan seksual

Kerabat RF histeris saat mengantar jenazah korban / Istimewa

Sebelumnya diberitakan, seorang santri Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Hasyim Asyari di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditemukan tewas diduga gantung diri.

Korban berinisial RF (14) diketahui masih duduk di bangku kelas 3 Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Hasyim Asyari.

Sebelum ditemukan tewas, RF diduga mengalami pelecehan seksual, hal itu berdasarkan sejumlah tanda-tanda kekerasan seksual pada korban.

Dokter Forensik Biddokes Polda Sulsel, Denny Mathius, membenarkan adanya tindakan kekerasan seksual setelah melakukan serangkaian pemeriksaan pada jenazah korban.

"Yang pasti ada beberapa temuan dan kami duga tanda-tanda kekerasan. (Dugaan pelecahan seksual) Itu kami tetap melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur kami," ucap Denny Mathius kepada awak media, Senin (25/11/2024).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Darsil Yahya Mustari
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us