Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Makassar, IDN Times - Kasus pelemparan molotov di asrama Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Sulawesi Selatan, Jalan Kijang, Kota Makassar, mulai menemui titik terang. Polisi dikabarkan telah mengidentifikasi terduga pelaku. 

"Dari tangkapan CCTV yang kita jadikan barang bukti memang sudah mengarah pada orang yang melakukan pelemparan," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana kepada jurnalis, Rabu (14/4/2021).

1. Dibutuhkan waktu dalam proses penyelidikan

Default Image IDN

Witnu menjelaskan, petugas telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti. Selain CCTV, barang bukti yang telah disita adalah material molotov yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Begitu pun dengan barang bukti satu unit motor yang ikut terbakar dalam kejadian itu.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa kita ungkap. Sampai hari ini kita masih penyelidikan, memang kita membutuhkan waktu," ungkap Witnu.

2. Ketua IPMIL Luwu dan pemilik motor juga telah dimintai keterangan

Default Image IDN

Terpisah, Kasi Humas Polsek Makassar, Bripka Iskandar menjelaskan, pihaknya telah memeriksa beberapa orang saksi dalam kasus tersebut. Di antaranya ketua organisasi kedaerahan dan pemilik kendaraan yang terbakar. Termasuk beberapa warga di sekitar asrama.

"Untuk sementara tiga orang kita periksa, sebagai proses pengumpul bahan dan keterangan guna mengidentifikasi para pelaku berboncengan menggunakan penutup wajah," ucap Iskandar.

3. Terduga pelaku menggunakan kendaraan

Ilustrasi TKP (IDN Times/Arief Rahmat)

Informasi awal yang diterima dari kepolisian, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 7 April 2021, sekitar pukul 05.45 WITA. Beberapa saksi di lokasi kejadian sempat melihat pelaku melempar molotov sebelum melarikan diri meninggalkan lokasi.

Salah satu saksi yang diperiksa adalah Sampara, pengemudi becak motor yang mangkal di lokasi setempat.

"Saksi juga melihat yang dibonceng menggunakan jaket warna merah menggunakan helm dan masker," ungkap Iskandar. 

Editorial Team