Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)

Makassar, IDN Times - Tim gabungan Polrestabes Makassar dan Polsek Tamalate menangkap sembilan pemuda dalam semalam. Mereka yang ditangkap dengan barang bukti pisau hingga busur dan panah ditengarai pelaku begal.

Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando Karua Sambolangi mengatakan, sembilan orang ditangkap di dua lokasi pada Minggu (6/11/2022) lalu.

"Pertama itu di Jalan Danau Tanjung Bunga, tim amankan lima geng motor atau begal, lima orang ini semuanya pelajar dari Gowa dan Takalar. Kalau di lokasi kedua ada juga pelajar dan buruh bangunan," kata Lando kepada IDN Times, Selasa (8/11/2022).

1. Lima pelaku ditangkap saat berpapasan dengan polisi

Ilustrasi - salah satu anggota geng motor atau begal saat diamankan.(Dok. Polisi)

Kata Lando, di lokasi pertama, Jalan Danau Tanjung Bunga, tim gabungan menangkap lima orang. Bersama pelaku, disita barang bukti sebilah pisau dan tiga sepeda motor.

"Mereka ini diamankan karena berpapasan dengan anggota kami yang sedang patroli. Diduga kelima orang ini sedang mencari targetnya," kata Lando.

Lima orang yang ditangkap semuanya pelajar. Masing-masing, De (14), Ar (17), Ha (17), Hi (17), dan Hy (17).

2. Pemuda nongkrong ditemukan simpan busur dan panah

Anak panah atau busur yang diamankan polisi saat patroli. (Dok. Polisi)

Empat pelaku lain ditangkap petugas yang tengah patroli rutin di Jalan Baji Dakka. Mereka kedapatan membawa ketapel dan empat anak panah. Selain itu, polisi menyita barang bukti sepeda motor.

"Kalau kelompok kedua juga diduga juga adalah geng begal," kata Lando.

Empat orang yang ditangkap di Jalan Baji Dakka ini, masing-masing, Ag (19), Sa (20), Gn (20), dan Ad (13).

3. Polisi bentuk Timsus Anti Suram kejar peneror busur dan begal

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak. (Dahrul Amri/IND Times)

Kepolisian Resort Kota Besar Makassar membentuk tim khusus sebagai respons atas maraknya teror panah yang meresahkan masyarakat.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes AKBP Reonald T. Simanjuntak mengatakan, tim khusus diberi nama Anti Suram. Nama itu diambil dari akronim Busur Rakitan Senjata Tajam.

"Untuk memerangi pelaku teror busur itu makanya kita bentuk timsus anti suram ini. Timsus ini sudah mulai jalan hampir satu bulan ini," kata Reonald kepada IDN Times, Sabtu (5/11/2022).

Beberapa pekan terakhir, isu penyerangan panah mengemuka di warga Makassar. Ada sejumlah kasus warga diancam hingga diserang di jalan. Ada juga sejumlah kasus tawuran kelompok dengan senjata panah rakitan, yang oleh masyarakat disebut busur.

Reonald mengatakan, Timsus Anti Suram bertugas memantau kemungkinan adanya penyerangan serupa. Tim berpatroli secara berkala di jalan-jalan, hingga di lorong-lorong dalam kota.

"Pastinya Timsus ini memonitor 1x24 jam, bahkan mencari sampai mencegah tindak pidana yang berhubungan pada panah atau busur, rakitan dan senjata tajam," katanya.

Reonald, menyebutkan, Timsus Anti Suram beranggotakan 14 petugas polisi anggota Polrestabes Makassar. Dalam bekerja, mereka dibantu anggota reserse dari setiap kepolisian sektor (Polsek) di Makassar.

Mereka bertugas merespons cepat informasi terkait teror panah. "Contoh seperti dari Polsek satu ada informasi soal busur, langsung tim inti bergerak. Pastinya tim Polsek juga bergerak," ucap Reonald.

Editorial Team