Ilustrasi penanganan virus corona di RSUD Dr Moewardi, Solo (IDN Times/Larasati Rey)
Kasubag Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Dewi Rizki Nurmala menambahkan, informasi yang beredar melalui pesan WhatsApp, soal pasien terpapar corona, ada tidak benar.
"Iya jelas itu hoax. Sama sekali tidak ada (pasien) seperti yang disebutkan diinformasi itu," imbuh Dewi kepada IDN Times.
Dewi menegaskan, petugas rumah sakit sama sekali tidak pernah merawat pasien terpapar corona sejauh ini. RS Wahidin yang ditunjuk sebagai rujukan utama penanganan, telah bersiap siaga jika terdapat pasien terpapar wabah virus corona. Namun sejauh ini katanya pasien yang disebutkan dalam informasi tersebut, tidak benar.
"Ini masalahnya karena orang yang menyebarkan itu, adalah orang yang kayaknya berpendidikan, makanya orang, masyarakat langsung percaya," ujar Dewi.
Dewi kembali mengimbau agar masyarakat tidak terlalu khawatir dengan peredaran informasi tersebut. Masyarakat bisa mencegah diri terpapar wabah virus corona dengan pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan mencuci tangan setiap kali telah melakukan aktifitas, olahraga rutin. Disarankan juga menghindari pusat-pusat keramaian.
"Biar kita tidak pakai masker. Kalau kita pakai masker berarti kita dong yang sakit. Dan dia (virus) itu kan menular melalui percikan, ludah atau cairan," ucap Dewi.
Dewi mengingatkan masyarakat agar lebih membiasakan diri untuk mencuci tangan. Sebab, penularan sederhana virus tersebut bisa melalui bekas orang yang terpapar.
"Misalnya ada yang kena, kemudian kita tidak sengaja pegang bekas yang dia pegang, kemudian kita langsung kucek mata, atau makan sebelum mencuci tangan dengan bersih, nah itu berpotensi," imbuhnya menutup.