Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso. IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) telah memetakan potensi kerawanan Pemilu 2024 di wilayahnya. Pemetaan ini berdasarkan survei internal Polda Sulsel.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso, mengatakan ada 5 kategori gangguan yang disurvei. Hal ini dipaparkannya dalam rapat koordinasi bersama Forkopimda terkait Pemilu 2024 di Hotel Claro, Makassar, Rabu (11/10/2023). 

"Pertama, ambang gangguan, potensi gangguan Kamtibmas, dimensi partisipasi masyarakat, peserta kontestan dan dimensi penyelenggara," kata Setyo dalam sambutannya.

1. Semua daerah berpeluang terjadi kerawanan

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Setyo menjelaskan untuk dimensi ambang gangguan ada Kabupaten Gowa berstatus rawan dan 23 kabupaten/kota kurang rawan. Untuk potensi gangguan Kamtibmas, Kabupaten Enrekang, Jeneponto, dan Luwu berstatus rawan dan 21 kurang rawan. 

Kemudian, kategori dimensi partisipasi masyarakat yaitu seluruh kabupaten dan kota kurang rawan. Selanjutnya, kategori peserta kontestan yaitu Palopo dan Enrekang berstatus rawan dan 22 kabupaten/kota kurang rawan. Lalu, dimensi penyelenggara yaitu Kota Palopo berstatus rawan dan 23 kabupaten/kota kurang rawan.

"Situasi di seluruh daerah tidak ada yang aman. Ini sebagai mengantisipasi supaya meningkatkan kewaspadaan kita bahwa semua ada ancaman yang berpeluang untuk terjadinya kerawanan," kata Setyo.

2. Kerawanan pemili bersifat dinamis

Editorial Team