Petugas PLN tengah menggotong material SuperSUN untuk menerangi Balai Aisiyah di Pulau Balu, Desa Santiri, Kabupaten Muna Barat. (Dok. IDN Times/PLN Sulselrabar)
Proses pemasangan SuperSUN bukan perkara mudah. Tim PLN harus menempuh perjalanan laut selama berjam-jam dengan kondisi cuaca yang kerap berubah. Ombak tinggi, hujan deras, hingga keterbatasan akses logistik menjadi tantangan tersendiri.
Panel surya, baterai penyimpanan energi, hingga peralatan instalasi dengan bobot mencapai 100 kilogram per unit diangkut menggunakan kapal, bahkan perahu kecil, demi mencapai pulau-pulau tujuan. Meski demikian, tantangan tersebut tak menyurutkan semangat tim PLN untuk menyalakan listrik hingga pelosok negeri.
Bupati Muna, Bachrun, mengapresiasi langkah PLN yang dinilainya sebagai bukti nyata kehadiran negara di wilayah kepulauan. Menurutnya, listrik membawa dampak besar, khususnya bagi sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap pemanfaatan teknologi SuperSUN sebagai solusi energi berkeadilan bagi masyarakat kepulauan.
“Keberhasilan PLN melistriki 18 sekolah di pulau-pulau terpencil di Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat adalah langkah besar dalam mempercepat pemerataan pembangunan. Listrik bukan hanya soal energi, tetapi juga tentang masa depan,” kata Bachrun dalam siaran persnya, Selasa (23/12/2025).