Makassar, IDN Times - Pada 13 Mei 2020 atau 43 hari yang lalu, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah melantik Yusran Jusuf sebagai Pj Wali Kota Makassar menggantikan Iqbal Suhaeb. Secara mengejutkan, orang nomor satu di Sulsel itu tiba-tiba saja mengganti Yusran dengan alasan tak mampu menekan kasus penyebaran COVID-19.
Pengamat Pemerintahan Universitas Muhammadyah Makassar, Andi Luhur Prianto, mengibaratkan kondisi yang terjadi di pemerintahan Kota Makassar ini sebagai sebuah permainan sepak bola. Dia menyinggung soal pergantian pemain yang lumrah terjadi dalam permainan sepak bola.
"Biasanya, striker pengganti yang dimasukkan dianggap lebih bagus menjalankan instruksi pelatih. Kecuali, memang sang pelatih yang tidak punya instruksi dan strategi permainan yang jelas. Dan ini bikin bingung penonton, striker sementara bertarung di lapangan melawan wabah, kenapa tiba-tiba diganti? Meskipun sebenarnya, tidak ada hal yang betul-betul tiba-tiba dalam permainan," kata Luhur, Kamis (25/6).