Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petani curhat soal pupuk bersubsidi kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di Makassar, Senin (27/5/2024). (IDN Times/Ashrawi Muin)

Makassar, IDN Times - Petani di Sulawesi Selatan menyampaikan keluh kesahnya kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman perihal pupuk. Hal itu disampaikan saat Amran berkunjung di Kantor Gubernur Sulsel dalam rangka penyerahan bantuan, Senin (27/5/2024).

Awalnya, Amran menyinggung soal pertanian dan pupuk. Dia mengingatkan kepada PT Pupuk Indonesia agar tidak ada distributor pupuk yang bermain-main.

"Kalau ada distributor menaikkan harga pupuk, mempermain, aku minta dicabut izinnya dan tidak boleh kembali," kata Amran dalam sambutannya.

1. Amran minta petani laporkan jika harga pupuk mahal

Ilustrasi gudang pupuk bersubsidi. (Pupuk Indonesia)

Penyataan Amran tentang harga pupuk itu pun disambut riuh tepuk tangan para hadirin. Amran pun merasa tepukan tangan itu sebagai respon atas adanya harga pupuk mahal.

"Tahu nggak, tepuk tangan itu berarti ada. Jadi pimpinan kita harus sensitif," kata Amran.

Dia pun bertanya kepada para petani yang hadir agar bersedia melaporkan apabila harga pupuk mahal. Dia meminta salah satu di antaranya petani agar naik ke panggung.

"Kalau ada, laporkan. Pasti kita copot. Tunjuk tangan satu orang sebelum saya pulang," kata Amran.

2. Amran minta cabut izin distributor yang naikakn harga pupuk

Presiden Jokowi didampingi Mentan Andi Amran Sulaiman meninjau panen jagung di Kabupaten Sumbawa, NTB, Kamis (2/5/2024). (dok. Istimewa)

Salah satu petani muda asal Jeneponto, Rais, pun naik ke panggung. Dia menyampaikan keluh kesahnya kepada Amran terkait mahalnya harga pupuk.

"Persoalan harga HET itu tidak sesuai. Banyak harga Rp130 ribu-Rp150 ribu di desa-desa," kata Rais di hadapan Amran.

Amran pun meminta Rais menuliskan nama-nama distributor pupuk yang menjual di atas HET. Dia lalu meminta kepada PT Pupuk Indonesia agar izin distributor tersebut dicabut. Namun sebelum itu, Amran meminta Rais mengambil nomor kontak manajer Pupuk Indonesia yang hadir di kegiatan tersebut.

"Tolong ini yang dicabut izinnya. Tapi ambil nomor handphone-nya dulu supaya klarifikasi. Kalau benar, langsung kita cabut. Nggak usah tanya lagi Pak Direktur," kata Amran.

3. Ada petani yang sama sekali tidak mendapat pupuk

Ilustrasi gudang pupuk bersubsidi. (Pupuk Indonesia)

Petani lainnya yakni Supriadi yang berasal dari Desa Pammusureng, Kecamatan Bonto Cani, Kabupaten Bone. Supriadi curhat belum mendapatkan pupuk tahun ini.

"Di toko saya tidak ada sama sekali pupuk saya dapat selama tahun ini. Ada 40 orang anggota kelompok saya tidak ada sama sekali yang dapat pupuk," kata Supriadi.

Supriadi pun diminta menyebutkan distributor pupuk yang biasa menyuplai ke tokonya merupakan mantan kepala Desa Pammusureng. Saat menanyakan alasan mengapa mereka tak diberi pupuk, Supriadi mengaku data mereka belum di-input.

"Saya sudah menelusuri, katanya tidak ter-input datanya," katanya.

Amran pun memberikan traktor kepada Rais atas keberaniannya speak up perihal harga pupuk mahal. Begitu pun dengan Supriadi yang juga diberikan bibit.

Editorial Team