Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penemuan jasad petani di Jeneponto, diduga korban pembunuhan. Dok. Istimewa
Penemuan jasad petani di Jeneponto, diduga korban pembunuhan. Dok. Istimewa

Makassar, IDN Times – Misteri kematian seorang petani bernama Kaharuddin Daeng Balang (60) di Kabupaten Jeneponto menjadi sorotan. Ia ditemukan tak bernyawa di kebunnya di Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat, pada Minggu, 28 September 2025 lalu.

Saat itu korban ditemukan dalam kondisi tertengkurap di dekat sepeda motor yang biasa ia gunakan. Peristiwa itu sempat menghebohkan warga setempat karena awalnya diduga kecelakaan kerja atau jatuh dari pohon, sebelum kemudian muncul dugaan lain setelah keluarga menemukan sejumlah kejanggalan pada jasad korban.

1. Korban tergeletak tak bernyawa di dekat motornya

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)

Menurut penuturan Ilham Syarif (33), keponakan korban, Kaharuddin sempat berangkat ke kebun sekitar pukul 06.00 WITA untuk bekerja seperti biasanya. Namun, hingga pukul 11.00 siang, korban tak juga pulang ke rumah, sehingga keluarga mulai khawatir dan memutuskan mencarinya.

Istri korban, Darmawati Tarring, sempat menelepon suaminya, tapi panggilan hanya berdering tanpa dijawab. Cemas, ia kemudian meminta seorang warga bernama Arsil untuk menemani menyusul ke kebun.

“Jam 11 belum pulang, ditelepon tapi tidak diangkat. Karena sudah khawatir, disusul itu istrinya ke kebun bersama sepupunya,” kata Ilham saat dikonfirmasi, Selasa (14/10/2025).

Sekitar pukul 13.00 WITA, keduanya tiba di lokasi dan mendapati Kaharuddin sudah tak bernyawa. Di dekat tubuhnya tergeletak sepeda motor. Panik, keluarga segera memberi tahu warga sekitar dan melapor ke polisi.

Awalnya warga menduga korban terjatuh dari pohon, namun saat hendak diangkat menggunakan tandu, salah satu kerabat melihat tanda mencurigakan di tubuh korban. “Pas mau diangkat, sepupu lihat matanya membiru dan bagian kepala juga aneh. Dari situ baru curiga, ini bukan jatuh,” tutur Ilham.

2. Hasil visum menunjukkan ada benturan benda tumpul di kepala

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Lanto Daeng Pasewang Jeneponto untuk divisum. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya luka akibat benda tumpul pada bagian leher dan kepala.

“Visumnya jelas, lehernya patah dan tengkorak serta hidungnya retak. Jadi kuat dugaan karena benda tumpul,” ungkap Ilham.

Tak jauh dari lokasi kejadian, warga juga menemukan alat mirip linggis pencabut paku. Temuan itu semakin menguatkan dugaan keluarga bahwa Kaharuddin menjadi korban pembunuhan.

Padahal, menurut Ilham, pamannya dikenal sebagai sosok yang pendiam, rajin bekerja, dan tak memiliki musuh. “Tidak pernah ada masalah, tidak pernah berselisih sama siapa pun,” ujarnya.

Polisi diketahui melakukan olah TKP sehari setelah kejadian. Pihak kepolisian meminta waktu dua pekan untuk menyelidiki kasus tersebut.

“Katanya dua minggu baru ada hasilnya. Tapi sampai sekarang belum ada perkembangan,” ucap Ilham.

3. Belum ada titik terang siapa pelakunya

Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Aries Rahmat)

Keluarga sempat mendatangi Polres Jeneponto untuk meminta penjelasan resmi. Namun hingga kini belum ada tersangka maupun petunjuk baru terkait pelaku. Menurut keterangan yang diterima keluarga, barang bukti berupa linggis sulit dilacak karena sudah disentuh banyak orang. Cuaca hujan juga membuat pengumpulan bukti di lokasi menjadi sulit.

“Katanya tidak ada bukti kuat karena alat yang ditemukan itu sudah banyak yang pegang,” jelasnya.

Pernyataan tersebut membuat keluarga kecewa dan khawatir kasus kematian Kaharuddin akan berakhir tanpa kejelasan. “Banyak keluarga takut karena belum tahu siapa pelakunya dan apa motifnya. Kami hanya ingin kebenaran dan keadilan,” ujar Ilham.

Keluarga berharap polisi serius mengusut tuntas kasus tersebut. Mereka menilai hasil visum yang menunjukkan adanya kekerasan sudah cukup menjadi dasar untuk menelusuri motif dan pelaku.

“Kalau dari visum, ini kuat dugaan pembunuhan. Kami berharap pihak kepolisian bertanggung jawab untuk ungkap siapa pelakunya dan kenapa bisa dibunuh,” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Jeneponto belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan kasus kematian Kaharuddin Daeng Balang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team