Makassar, IDN Times - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Makassar belum menunjukkan kemajuan signifikan hingga Juli 2025. Meski kontrak kerja sama telah diteken sejak 24 September 2024 lalu, proyek yang digadang-gadang sebagai solusi untuk mengatasi persoalan sampah ini masih tertahan di tahap persiapan.
Pemerintah Kota Makassar telah menandatangani kerja sama pembangunan PLTSa dengan PT Sarana Utama Synergy (SUS) pada 24 September 2024 di Jakarta. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai US$200 atau sekitar Rp3 triliun.
"Saat ini sudah penandatanganan dari tanggal 24 September 2024. Itu sudah pernah penandatanganan antara pemerintah kota dengan PT SUS," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Helmy Budiman, saat dihubungi IDN Times via telepon, Sabtu (26/7/2025).