Penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin Diprediksi Naik 410 Persen

Menurut data otoritas terkait, pergerakan lalu lintas di Bandara Sultan Hasanuddin pada periode 18 - 21 April 2022 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu, termasuk pergerakan pesawat penumpang hingga kargo.

Pada periode yang sama di tahun 2021, pergerakan pesawat tercatat sebanyak 809 pergerakan. Tahun ini, tercatat 833 pergerakan atau naik 2,9 persen dari tahun lalu.

Pergerakan penumpang juga mengalami kenaikan. Di tahun 2021 lalu, jumlah penumpang yang tercatat pada periode tersebut yakni 72.842 penumpang. Angka ini naik 28 persen menjadi 93.356 penumpang tahun ini.

Tidak ketinggalan pergerakan kargo yang juga naik tahun ini dibandingkan tahun lalu. Pada 2021, tercatat ada 1.067 ton kargo sedangkan tahun ini tercatat 1.159 ton kargo atau 8,6 persen.

Puncak arus mudik sendiri diprediksi terjadi pada 28 April 2022, sedangkan puncak arus balik diprediksi pada 5 Mei 2022. Untuk menyambut masa mudik lebaran, otoritas Bandara Sultan Hasanuddin telah membuka posko angkutan lebaran terpadu. 

Posko ini berada di area lobi keberangkatan. Posko tersebut akan beroperasi selama 16 hari yaitu mulai 25 April hingga 10 Mei 2022. 

Pengawasan dan pemantauan dilaksanakan secara manual seperti adanya patroli gabungan dan secara digital dengan mengandalkan Airport Operation Control Center (AOCC) agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien. 

Namun secara keseluruhan, pergerakan pesawat dan penumpang yang berangkat maupun datang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, justru mengalami penurunan. Padahal sejumlah kelonggaran telah diterapkan.

Jika dibandingkan 2021, pergerakan pesawat di tahun 2022 menurun sekitar 15 persen. Begitu pun dengan penumpang yang menurun sekitar 6 persen tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Stakeholder Relation Manager Bandara Sultan Hasanuddin, Iwan Risdianto, menurunnya pergerakan penumpang dan pesawat dibandingkan tahun lalu masih berkaitan dengan aturan penerbangan yang berlaku.

"Kalau penerbangan domestik terjadi penurunan. Karena walaupun sudah dibuka tidak terlalu ketat lagi masalah aturan penerbangan tapi kan tetap ada kewajiban yang belum vaksin sampai dosis ketiga masih harus antigen atau PCR," kata Iwan.