Pensiunan Polisi Ditemukan Tinggal Kerangka di Hutan Sulawesi Utara

01 Mei 2023, 12:33 WIB

Kerangka Aiptu Joseph Mailangkay, pensiunan polisi yang ditemukan di hutan Boltim, Sulawesi Utara. IDNTimes/FB Chyntia Mailangkay

Manado, IDNTimes – Seorang pensiunan polisi ditemukan tinggal kerangka di hutan Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara. Sebelumnya, polisi bernama Aiptu Joseph Mailangkay tersebut hilang selama 7 bulan di hutan sejak 13 Mei 2022.

Pihak keluarga sendiri telah melaporkan hilangnya Joseph pada 17 Mei 2022. Anaknya yang bernama Chyntia Mailangkay pun sudah berkali-kali menghubungi ayahnya namun tidak pernah tersambung.

“Tanggal 12 Mei 2022 papa dan teman-temannya pergi dari Bitung ke Boltim untuk pergi ke lokasi tambang di sana. Kemudian tanggal 16 Mei 2022 saya dapat informasi papa hilang di hutan di Boltim, dekat area pertambangan,” jelas Chyntia ketika dikonfirmasi, Senin (1/5/2023).

1.Keluarga dan warga sekitar sempat melakukan pencarian

Ilustrasi hutan (IDN Times/Sunariyah)

Setelah mendapat informasi kehilangan, keluarga Joseph pergi ke Boltim untuk melakukan pencarian bersama warga sekitar.

“Sebelumnya warga sudah melakukan pencarian, tapi selama 1 minggu pencarian papa tidak ditemukan,” sambung Chyntia.

Keluarga mengaku tidak menghubungi tim SAR untuk mencari Joseph. Karena tidak Joseph tidak ditemukan, akhirnya keluarga memutuskan kembali ke Bitung.

2.Kerangka korban ditemukan pada akhir tahun 2022

Aiptu Joseph Mailangkay, pensiunan polisi yang ditemukan tinggal kerangka di hutan Boltim, Sulawesi Utara. IDNTimes/FB Chyntia Mailangkay

Pada 24 Desember 2022 memperoleh informasi bahwa ditemukan kerangka manusia dan ikat pinggang polisi di hutan sekitar lokasi Joseph hilang. Saat itu, keluarga korban hanya ditunjukkan sejumlah foto.

Kerangka tersebut kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Manado. “Pas lihat tengkorak kepalanya, saya sudah yakin itu papa saya,” ucap Chyntia.

Keluarga pun harus mengikuti prosedur untuk tes DNA untuk mengetahui pasti bahwa kerangka yang ditemukan adalah Joseph. Namun, keluarga mengeluhkan lamanya administrasi di Polres Boltim untuk mengurus tes DNA.

3.Hasil autopsi menyebut ada tindak kekerasan

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Akhirnya pada tanggal 10 Februari 2023, Chyntia dan kakaknya melakukan tes DNA. Dua minggu kemudian, hasil tes DNA keluar dan menyatakan bahwa 99% darah Chyntia dan kakaknya cocok dengan kerangka yang diduga adalah Joseph.

Keluarga pun meminta jenazah diautopsi. Hasilnya, terdapat kekerasan di bagian kepala kiri, leher, dan rusuk. “9 Maret 2023 hasil autopsi keluar. Hasilnya tertulis papa meninggal dengan adanya tindak kekerasan atau dibunuh,” terang Chyntia.

Untuk itu, keluarga kembali melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk diusut. Sayangnya, hingga saat ini kasus tersebut belum menemui titik terag. Chyntia pun meminta polisi profesional agar kasus segera terungkap.