Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penjual Hewan Kurban Mulai Ramai, Harga Mulai Rp15 Juta

Penjualan sapi untuk kurban mulai marak di Makassar dan sekitarnya jelang hari raya Idul Adha 2024. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Makassar, IDN Times - Penjualan hewan kurban mulai ramai di Makassar dan sekitarnya menjelang hari raya Idul Adha 2024. Salah satunya sepanjang kawasan Jalan Letjen Hertasning hingga Jalan Aroepala, yang menghubungkan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Harga jual hewan kurban tergantung dengan jenis dan bobotnya.

Sahabuddin Daeng Rate (47), salah satu penjual hewan kurban berupa sapi, mengaku telah menjual lebih dari 20 ekor sapi sejak sepekan terakhir. Sapi yang paling banyak peminatnya adalah jenis sapi Simental dan sapi Bali.

"Kalau bos-bos yang berduit paling suka beli sapi lokal karena besar dan unik. Kalau yang lainnya biasanya sapi Bali banyak juga yang suka," ujar Sahabuddin, ketika ditemui IDN Times di lapaknya di Jalan Letjen Hertasning, Senin (10/6/2024).

1. Harga bervariasi tergantung jenis dan bobot

Penjualan sapi untuk kurban mulai marak di Makassar dan sekitarnya jelang hari raya Idul Adha 2024. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Ada beragam jenis sapi yang dijual, di antaranya sapi Bali dan Simental. Harganya pun bervariasi mulai dari belasan juta hingga puluhan juta. Harga tergantung jenis, bobot, dan kondisi sapi.

Untuk sapi dengan bobot 300 kg, dibanderol dengan harga Rp55 juta. Untuk sapi dengan bobot 400 kg, dibanderol dengan harga Rp75 juta sampai Rp80juta per ekor. Untuk sapi dengan bobot 70 kg, dibanderol seharga Rp14 juta hingga Rp15 juta per ekor.

"Kebanyakan sapi besar di sini. Penjualan di sini tidak menetap. Dilihat kondisinya sapi. Kalau gemuk, itu harga standar 70 kilo harga Rp15 juta. Biar besar badannya kalau kurang daging, kadang dijual Rp13 juta untuk yang 70 kilo," kata Sahabuddin.

2. Penjual jamin kesehatan sapi

Penjualan sapi untuk kurban mulai marak di Makassar dan sekitarnya jelang hari raya Idul Adha 2024. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Lebih lanjut, Sahabuddin memastikan sapi-sapi yang dijualnya sangat layak dan sehat. Selan diperiksa oleh tim kesehatan hewan, dia sendiri sejak awal memang selalu menjamin ternaknya sehat.

Sahabuddin yang menjual sapi hasil ternak sendiri mengaku tahu betul perawatan sapi agar sehat. Sapi-sapinya rutin dicek kesehatan seperti disuntik vitamin. Dia juga tidak mau sembarangan membeli sapi lain di luar daerah. Sapi-sapi itu diternakkan di Malino, Kabupaten Gowa.

"Kita lihat dulu caranya makan, pertumbuhan kulit. Kalau memang kita ada cacat, kita tidak ambil," kata Sahabuddin.

3. Hewan sehat ditandai dengan barcode

Ilustrasi hewan kurban. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Dengan pemeriksaan kesehatan rutin, Sahabuddin jadi tahu seperti apa kondisi sapi-sapinya. Jika memang tidak layak, dia tidak akan menjualnya.

Dia juga memastikn makanan yang dikonsumsi sapi-sapi itu benar-benar sehat yaitu ampas tahu, dedak padi, dan rumput. Selain itu, dia tidak membiarkan sapi-sapinya mengkonsumsi jenis makanan lain.

"Makanya kita tidak sembarang. Saya ada yang tawari apalagi kalau dari daerah luar, saya tidak berani ambil kalau tidak dikarantina dulu. Kecuali yang sudah di-barcode, itu kan kalau ada barcode di telinganya, otomatis sapi sudah sehat," kata Sahabuddin.

Jika ada pembeli, maka setiap sapi akan diperiksa kembali mulai dari kulit, kaki, dan mulut. Selain itu, cara makan sapi juga dilihat.

"Kalau sapi ada penyakitnya, kotorannya berbau, cara makannya tidak bagus. Kita di sini tidak sembarang menerima sapi," kata Sahabuddin.

4. Warga bisa potong sapi RPH

Hewan kurban di Pasar Hewan Ambarketawang. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sementara itu, Wahyudin Kasim selaku Direktur Operasional Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Kota Makassar, mengatakan sekitar 100 ekor lebih sapi telah terjual menjelang Idul Adha. Sapi-sapi itu rata-rata berasal dari Nusa Tenggara Barat.

"Dari Nusa Tenggara Barat, dan yang masuk sudah lakukan pemeriksaan, dilengkapi dengan barcode yang ada di telinga. Itu yang mana kalau kita scan itu barcode akan terbaca berat sapi, terus umur terus asal sapi," kata Wahyudin.

Dia pun meyakinkan masyarakat agar tidak ragu memotong hewan kurbannya di RPH. Pasalnya, sudah ada berbagai fasilias halal yang dibuktikan dengan sertifikasi halal.

"Kami juga dibekali dengan para pemotong yang memang sudah terakreditasi. Sudah ditangani langsung oleh dari Dinas Perikanan dan Pertanian yang yang memang ahli di bidang pemotongan hewan," kata Wahyudin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us