ilustrasi pelecehan, kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)
Akibat viralnya kasus dugaan pelecehan ini, Rusli mengaku langsung merasakan dampaknya, yakni orangtua santri dan santriwati banyak yang ingin memindahkan anaknya dari TPA di masjid yang ia tangani saat ini.
"Dampaknya macam-macam, ada orangtua santri yang mau menarik anaknya agar tidak mengaji lagi di TPA kami. Bahkan isu yang berkembang, masjid kami disebut sebagai gerbong pelecehan karena di video yang viral ada beberapa pengurus yang terlihat," tuturnya.
"Tapi kami juga belum tahu siapa saja yang terlibat. Yang jelas, yang disebut hanya SD, makanya kami pecat Pak SD," sambungnya.
Sehingga, ia meminta kepada santri atau santriwati, khususnya kepada Eky apabila memang merasa menjadi korban pelecehan, agar segera melapor ke polisi. Menurutnya bukan wewenangnya untuk melaporkan kasus ini ke polisi karena ia bukan korban.
"Lebih bagus juga kalau Eky ini melapor ke polisi supaya tidak ada pelaku lain yang luput, jadi bisa terungkap semua. Saya tegaskan, kalau ada korban, segera lapor ke polisi. Kasus ini harus terungkap. Karena kalau saya yang melapor, saya yang akan ditanya-tanya polisi. InsyaAllah kami akan bantu, kami tidak akan melindungi (pelaku)," pungkasnya.