Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah warga terdampak banjir beristirahat di tempat pengungsian di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/2/2025). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Intinya sih...

  • Jumlah pengungsi di Kota Makassar mulai menurun setelah banjir akibat curah hujan tinggi, tersisa 1.301 jiwa dari 362 kepala keluarga.
  • Kecamatan Manggala dan Biringkanaya menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi tertinggi, beberapa warga telah pulang ke rumah masing-masing.
  • Pemerintah Kota Makassar terus memberikan bantuan logistik dan imbauan waspada terhadap potensi hujan susulan bagi warga yang sudah pulang ke rumah.

Makassar, IDN Times - Setelah beberapa hari dilanda banjir akibat curah hujan tinggi, jumlah pengungsi di Kota Makassar mulai menurun. Berdasarkan laporan terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar hingga Sabtu siang (15/2/2025), jumlah warga yang masih bertahan di pengungsian kini tersisa 1.301 jiwa dari 362 kepala keluarga, tersebar di 16 titik.

Kecamatan Manggala masih menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi tertinggi, yaitu 971 jiwa di 11 titik pengungsian. Sementara itu, di Kecamatan Biringkanaya, jumlah pengungsi tercatat sebanyak 330 jiwa di 5 lokasi.

1. Sebagian warga telah kembali ke rumah

Warga terdampak banjir menggendong bayinya di tempat pengungsian di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/2/2025). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Beberapa warga telah kembali ke rumah masing-masing seiring dengan surutnya banjir di beberapa wilayah. Namun, sebagian lainnya masih bertahan di tempat pengungsian karena kondisi rumah yang belum layak ditempati.

Pemerintah Kota Makassar mengimbau warga yang sudah kembali ke rumah untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan. Tim kesehatan juga terus memeriksa pengungsi guna mencegah penyebaran penyakit pasca-banjir.

"Kami terus memantau perkembangan situasi dan menyalurkan bantuan bagi para pengungsi yang masih bertahan," kata Kepala BPBD Makassar, Hendra Hakamuddin.

2. Bantuan masih disalurkan untuk pengungsi

Dapur umum untuk pengungsi banjir di Jalan Bitowa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sabtu (15/2/2/2025). (Dok. Dinas Sosial Makassar)

Pemerintah Kota Makassar hingga kini masih terus berupaya memberikan bantuan logistik bagi para pengungsi. Dapur umum telah didirikan di beberapa lokasi, dan tim kesehatan dikerahkan untuk memastikan kondisi para pengungsi tetap terjaga.

"Kami memastikan pasokan logistik tetap aman dan layanan kesehatan terus berjalan. Kami juga mengimbau warga yang sudah bisa kembali ke rumah untuk tetap waspada,” kata Hendra.

3. Pengungsi sempat mencapai 5.005 jiwa

Tim SAR mengevakuasi warga terdampak banjir menggunakan perahu karet di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2025). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Banjir yang melanda Kota Makassar sejak awal pekan ini menjadi salah satu bencana hidrometeorologi terbesar di tahun 2025. Hujan deras yang turun nyaris tanpa henti sejak 11 Februari merendam permukiman warga di lima kecamatan yaitu Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea, Panakkukang dan Tamalate.

Banjir yang semakin meluas memaksa ribuan warga mengungsi ke lokasi lebih aman. Pemkot mencatat jumlah pengungsi sempat mencapai 5.005 jiwa yang tersebar di 48 titik pengungsian.

Namun tidak semua warga yang terdampak banjir mengungsi. Sebagian dari mereka tetap memilih tinggal di rumah masing-masing. Meski begitu, bantuan tetap didistribusikan langsung ke rumah-rumah warga.

Editorial Team