Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengawal salah satu pasangan calon bupati di Banteng terluka akibat ditikam orang tak dikenal. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Subhan, pengawal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantaeng M. Fathul Fauzy Nurdin-Sahabuddin (UJI-SAH), meninggal usai ditikam orang tak dikenal. Purnawirawan TNI itu meninggal di rumah sakit, Rabu (9/10/2024), setelah delapan hari mendapatkan perawatan.

Ririn, kerabat Subhan mengatakan, korban mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu Bantaeng sekitar pukul dua dini hari. "Menurut dokter, beliau (korban) tidak bisa bertahan karena infeksi luka bekas tusukannya," kata Ririn dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu.

Korban diserang orang tak dikenal di depan rumahnya di Kampung Beloparang, Kecamatan Bissappu, Bantaeng, pada Rabu dini hari (2/10/2024). Dia mengalami luka tikam di bagian perut.

1. Korban wafat sebelum dirujuk ke rumah sakit di Makassar

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Ririn menjelaskan, keluarga sebenarnya ingin merujuk Subhan ke rumah sakit di Kota Makassar. Sebab kondisi kesehatan korban tak kunjung membaik selama menjalani perawatan di Bantaeng.

"Kemarin itu tiba-tiba masuk ICU, karena kesadaran Pak Subhan menurun. Jadi keluarga sepakat untuk mau rujuk ke Makassar, (tapi) karena pertimbangan kondisi kesehatan, dokter menyarankan untuk menunda. Namun takdir berkata lain, subuh, pak Subhan telah meninggal dunia," ungkapnya.

2. Sepekan usai kejadian, pelaku belum ditangkap

ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Tim Hukum UJI-SAH, Udhin Jalarambang menyoroti kinerja rumah sakit usai meninggalnya korban. Dia menyebut korban lamban mendapat penanganan saat kejadian.

"Bayangkan saat kejadian, almarhum tiba di rumah sakit jam dua dini hari tapi belum dilakukan operasi sampai pagi. Dokter baru operasi setelah Prof Nurdin (Abdullah, eks Gubernur Sulsel) membesuk almarhum dan menelpon langsung dokter sekira jam 9 pagi," kata Udhin.

Selain itu, Udhin juga mempertanyakan kinerja kepolisian. Sebab sepekan setelah kejadian, pelaku penikaman belum terungkap. "Sudah seminggu polisi belum memberikan apa-apa soal pelaku. Kita tidak tahu siapa orangnya apalagi penangkapannya," ucapnya.

3. Polisi selidiki rekaman CCTV terkait kejadian

Ilustrasi kekerasan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bantaeng AKP Akhmad Marzuki menyatakan telah pihaknya telah menerima laporan soal penikaman pengawal paslon UJI-SAH. Kasus itu sementera dalam proses penyelidikan.

"Saat ini kita sudah melakukan olah TKP, meminta keteran korban, dan saksi-saksi, dan membuka CCTV di jalur-jalur yang dilewati korban," ungkapnya.

Editorial Team