Makassar, IDN Times - Hubungan tidak harmonis antara Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, dan Wali Kota Makassar terpilih, Moh Ramdhan Pomanto, dinilai ada kaitannya dengan perhelatan pilkada lalu. Setidaknya, itulah penilaian Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Prianto.
Luhur mengatakan 'perang dingin' Pj Wali Kota dan Wali Kota ini merupakan residu pilkada yang belum tuntas. Hal itu disebutnya sebagai sebuah pengelolaan transisi kekuasaan yang buruk. Padahal keduanya membutuhkan koordinasi dan sinergi untuk keberlanjutan pemerintahan kota.
"Pj Wali Kota tentu ingin mengakhiri masa kepemimpinan dengan soft landing, begitu pun Wali Kota terpilih perlu untuk memulai kembali kepemimpinannya dengan situasi normal take-off," kata Luhur melalui pesan WhatsApp, Rabu (10/2/2021).