Makassar, IDN Times - Isu luruhan atau migrasi Bisphenol-A (BPA) pada kemasan galon jadi salah satu isu yang marak beredar terkait keamanan air minum galon. Namun dua penelitian terhadap galon air minum dalam kemasan yang beredar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menunjukkan tidak terdeteksi BPA dalam air galon.
Penelitian yang mencakup pengujian terhadap galon berbahan polikarbonat PC, baik yang terpapar sinar matahari langsung maupun yang tidak, memperkuat bukti bahwa semua sampel air minum galon tersebut aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Dalam diskusi Forum Ngobras di Kota Makassar, Rabu (20/11/2024), Endah Dwijayanti, Kepala Program Studi Kimia Universitas Islam Makassar, menjelaskan penelitiannya yang berjudul “Analisis Bisphenol-A dan Di-ethylhexyl Phthalates dalam Air Galon Yang Beredar di Kota Makassar." Penelitian diterbitkan di Food Scientia, Journal of Food Science and Technology, Universitas Terbuka pada Juni 2023.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel air minum yang diuji bebas dari zat berbahaya, termasuk BPA. Endah melakukan penelitian ini bersama dengan tiga rekannya: Rachim Munadi dan Sri Wahyuningsih dari Universitas Islam Makassar, serta Iffana Dani Maulida dari Program Studi Teknologi Pangan Universitas Terbuka.
“Dari penelitian yang kami lakukan, tidak ditemukan adanya luruhan atau migrasi BPA di seluruh sampel air galon yang diuji. Dengan demikian, kami dapat memastikan bahwa dua merek ternama yang banyak dikonsumsi masyarakat di Makassar aman digunakan sebagai air minum,ˮ kata Endah.