Pendaki Bikin Laporan Palsu ke Basarnas Manado Demi Konten

- Sekelompok pendaki membuat laporan palsu terkait hipotermia di Gunung Klabat, Sulawesi Utara.
- Tim SAR melakukan evakuasi dan pertolongan pertama terhadap pendaki yang mengaku mengalami hipotermia.
- Peristiwa tersebut ternyata hanya settingan untuk konten video di media sosial, dan para pendaki telah mengakui kesalahannya.
Manado, IDN Times - Sekelompok anak muda membuat laporan palsu kepada Basarnas Manado beberapa waktu lalu. Peristiwa tersebut terjadi di Gunung Klabat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Selasa (28/1/2025).
Pendaki berjumlah 9 orang tersebut membuat laporan palsu terkait satu di antara mereka mengalami hipotermia di Gunung Klabat. Informasi ini dibenarkan oleh Basarnas Manado, Jumat (31/1/2025).
"Iya, benar. Mereka pun sudah mengakui perbuatan tersebut," ujar Humas Basarnas Manado, Nuriadin Gumelang.
1. Kronologi laporan palsu

Berdasarkan kronologi laporan palsu, awalnya para pendaki naik ke Gunung Klabat pada Sabtu (25/1/2025). Kemudian ketika hendak turun pada Kamis pukul 17.00 WITA, seorang pendaki bernama Larry Sunday (25) mengalami hipotermia di pos 5 pendakian.
Ia dilaporkan tak mampu melanjutkan perjalanan. Seorang temannya berusaha mencari sinyal dengan turun ke pos 4 pendakian.
Namun lantaran cuaca buruk, sinyal tak kunjung didapatkan. "Akhirnya ia meminta pertolongan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado," sambung Nuriadin.
2. Tim SAR bertemu korban dini hari

Pukul 22.05 WITA, Tim SAR bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Setelah mendaki semalaman, Tim SAR berhasil bertemu para pendaki di pos 5 pada pukul 04.20 WITA.
Mereka melakukan pertolongan pertama dan mengevakuasi pendaki tersebut. Proses evakuasi sendiri berlangsung pada Selasa hingga pukul 12.15 WITA.
"Korban berhasil dibawa turun dengan selamat dan langsung diserahkan kepada keluarga," ucap Nuriadin.
3. Demi konten video

Setelah selesai penanganan, Basarnas Manado mendapat informasi bahwa peristiwa tersebut hanya settingan. Akhirnya, mereka memanggil kembali para pendaki ke kantor polisi.
Para pendaki tersebut mengaku membuat laporan demi konten video. Video tersebut juga sudah diunggah di media sosial.
"Tapi mereka sudah membuat surat pernyataan klarifikasi bahwasannya mereka mengakui kesalahan atas perilaku yang dilakukan," terang Nuriadin.