Donggala, IDN Times - Pada awal tahun 2019, belasan milenial di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mulai membuat kreativitas kaligrafi dari bahan bambu. Ide ini muncul dari seorang anak muda di Desa Lompio, Kecamatan Sirenja bernama Zahir (28).
Pascabencana gempa dan tsunami 28 September 2018 lalu, Zahir ingin pemuda di desanya memiliki kegiatan yang menghasilkan uang. Maka terbentuklah kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) beranggotakan 18 orang.
“Kita memilih kaligrafi karena usaha ini kami anggap sesuai dengan kemampuan pemuda di Desa Lompio. Apalagi pascabencana banyak anak muda yang jadi pengangguran,” kata Zahir, Selasa (4/5/2021).