Nur Rizka Fauziah (kiri) dan Nadya Baharuddin (kanan), peraih medali emas cabor Karate Nomor Kata Beregu Putri
Bonus ini menimbulkan kekecewaan di kalangan atlet. Nadya Baharuddin, atlet karate peraih medali perak, mengungkapkan kekecewaannya karena besaran bonus turun dibanding PON Papua 2021.
Saat itu, peraih emas mendapat Rp200 juta, perak Rp150 juta, dan perunggu Rp100 juta. Dia mengaku terkejut dengan nominalnya yang berbeda jauh dibanding PON Papua 2021.
"Tanggapan kami masih kaget karena sebelumnya kami dijanjikan bonus setara dengan PON Papua (XX 2021). Saat itu, peraih emas mendapatkan Rp 200 juta, perak Rp 150 juta, dan perunggu Rp 100 juta," kata Nadya.
Namun, Nadya menyebut penjelasan dari Kadispora saat ini hanya merujuk pada anggaran Rp6,7 miliar. Padahal, menurutnya di DPRD sebelumnya sempat dijanjikan bahwa dana tambahan akan diperjuangkan melalui APBD Perubahan.
"Kami sempat berpikir, mungkin memang ada perubahan atau teknis lain, misalnya pencairan dilakukan secara bertahap. Tapi kami cukup terkejut karena saat tiba di lokasi penyerahan, disampaikan bahwa itulah bonus final, tidak ada tambahan," katanya.