Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi Jalan Hertasning-Aroepala (perbatasan Makassar-Gowa) yang telah lama rusak dan padat lalu lintas, Selasa (7/10/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Kondisi Jalan Hertasning-Aroepala (perbatasan Makassar-Gowa) yang telah lama rusak dan padat lalu lintas, Selasa (7/10/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Intinya sih...

  • Fokus perbaikan pada pedestrian dan saluran tanpa pelebaran jalan

  • Sudah masuk tahap lelang konstruksi lima paket jalan se-Sulsel

  • Jalan Hertasning diaspal dan Jalan Aroepala dibeton untuk umur layanan lebih panjang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan segera memulai pengerjaan ruas Jalan Hertasning - Aroepala, yang telah lama menjadi keluhan warga karena kondisi rusak berat. Jalan sepanjang 1,8 kilometer ini menjadi penghubung utama antara Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, dengan lalu lintas harian yang padat.

Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Irawan Dermayasamin, mengatakan perbaikan ruas Jalan Hertasning - Aroepala menjadi prioritas bagi Pemprov Sulsel. Dokumen Detail Engineering Design (DED) untuk jalan ini sudah lengkap sehingga pengerjaan bisa segera dimulai.

"Hertasning itu pertama. Karena sudah siap juga gambarnya, sempat kami desain sebelumnya," kata Irawan, Selasa (7/10/2025). 

Dari pantauan IDN Times, Jalan Hertasning - Aroepala saat ini tampak rusak dengan banyak lubang dan permukaan yang tidak rata. Kondisi ini membuat arus lalu lintas padat dan kendaraan melambat untuk menghindari kerusakan.

1. Fokus pedestrian dan saluran tanpa pelebaran

Kondisi Jalan Hertasning-Aroepala (perbatasan Makassar-Gowa) yang telah lama rusak dan padat lalu lintas, Selasa (7/10/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Perbaikan difokuskan pada perbaikan pedestrian dan saluran, tanpa pelebaran jalan. Jalan Hertasning dan Aroepala masing-masing dikerjakan sepanjang 1,80 kilometer. 

Jalan Hertasning tetap dipertahankan lebarnya 19 meter dengan masing-masing jalur lebarnya 9,5 meter. Sedangkan Jalan Aroepala 14 meter dengan masing-masing 7 meter tiap jalur.

"Tidak ada yang pelebaran, cuma perbaikan pedestrian ada, sama saluran," kata Irawan.

2. Sudah masuk tahap lelang konstruksi

Kondisi Jalan Hertasning-Aroepala (perbatasan Makassar-Gowa) yang telah lama rusak dan padat lalu lintas, Selasa (7/10/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Pengerjaan Jalan Hertasning - Aroepala masuk bagian pengerjaan lima paket jalan se-Sulsel. Ruas ini termasuk dalam Paket 1 pengerjaan jalan se-Sulsel. Tahap lelang konstruksi lima paket jalan se-Sulsel sudah dimulai.

Proses lelang pengerjaan jalan kini sudah masuk dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Lima paket ini dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 - 2027.

Paket 1 dianggarkan Rp 490 Miliar mencakup jalan di Makassar, Gowa, Sinjai dan Bulukumba. Di Kota Makassar, dua ruas jalan akan diperbaiki, yakni Jalan Hertasning sepanjang 1,80 kilometer dan Jalan Aroepala sepanjang 1,80 kilometer. 

Sementara itu, di Kabupaten Gowa, pengerjaan mencakup beberapa ruas utama. Jalan Tun Abdul Razak sepanjang 3,68 kilometer, Jalan HM Yasin Limpo 7,85 kilometer, ruas Burung-burung - Bili-bili 6,95 kilometer, Jalan Sungguminasa - Malino 61,40 kilometer, dan Malino - Batas Sinjai 37,60 kilometer. 

Di Kabupaten Sinjai, beberapa ruas jalan utama akan diperbaiki, antara lain Batas Gowa - Tondong sepanjang 49,82 kilometer, Botolempangan - Batubelerang - Batas Bulukumba sepanjang 24,30 kilometer, dan Batas Bulukumba - Sanjai - Sinjai sepanjang 21,78 kilometer. 

Lalu di Kabupaten Bulukumba, pengerjaan mencakup ruas Batas Sinjai - Palampang sepanjang 15,86 kilometer, Tanete - Tanaberu sepanjang 56,88 kilometer, dan Kalimporo - Sumalaya - Batas Sinjai sepanjang 10,52 kilometer.

3. Jalan Hertasning diaspal dan Jalan Aroepala dibeton

Kondisi Jalan Hertasning-Aroepala (perbatasan Makassar-Gowa) yang telah lama rusak dan padat lalu lintas, Selasa (7/10/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Sementara itu, Kepala UPT Wilayah IV BMBK Sulsel, Hasni, menjelaskan jenis perkerasan yang diterapkan berbeda pada kedua ruas ini. Jalan Hertasning akan menggunakan aspal, sementara Aroepala menggunakan beton.

Perkerasan beton memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan perkerasan aspal, meskipun biaya konstruksinya relatif lebih mahal. Beton memiliki biaya pemeliharaan yang rendah dan umur layanan lebih panjang, bisa mencapai 20 tahun.

Selain itu, beton mampu menahan beban tinggi sehingga cocok untuk segala jenis lalu lintas. Pengerjaan beton juga lebih mudah dari sisi bahan material.

"Perkerasan beton memiliki umur lebih panjang, biaya pemeliharaan rendah, dan tahan terhadap genangan air. Aspal lebih halus dan nyaman untuk pengendara, serta lebih cepat diperbaiki bila rusak, " jelas Hasni.

Editorial Team