Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkot Makassar Genjot Pembersihan Kanal untuk Minimalisir Risiko Banjir

1001061090.jpg
Pembersihan kanal Sirijala, Selasa (12/8/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)
Intinya sih...
  • Munafri tegaskan perlu kesadaran kolektif agar tidak membuang sampah sembarangan
  • Pemkot dorong pengelolaan sampah berbasis rumah tangga
  • Pemkot jalankan program kebersihan lingkungan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus mengintensifkan pembersihan kanal sebagai langkah strategis mencegah banjir dan genangan air. Selama hampir sebulan terakhir, seluruh camat di Makassar mengerahkan sumber daya untuk membersihkan kanal di wilayahnya masing-masing.

Terbaru, Selasa (12/8/2025), pembersihan diadakan di Kanal Sirijala, Kelurahan Barabarayya Selatan dan Timur, Kecamatan Panakkukang. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi lintas sektor antara Pemkot Makassar, Kodim 1408/Makassar, Polri, dan Satgas kebersihan kecamatan.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang memimpin apel pembersihan massal menegaskan bahwa kebersihan kanal adalah tanggung jawab bersama. Dia mengajak masyarakat untuk mengelola sampah mulai dari rumah agar kanal tetap bersih dan risiko banjir berkurang.

"Pembersihan adalah satu bagian terpenting dalam kehidupan kita. Bagian lainnya adalah kesadaran kita semua untuk tidak membuang sampah ke kanal," kata Munafri.

1. Munafri tegaskan perlu kesadaran kolektif agar tidak membuang sampah sembarangan

1001061087.jpg
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memimpin pembersihan kanal Sirijala, Selasa (12/8/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Dalam aksi tersebut, sekitar 1.000 personel gabungan dari Pemkot, TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan dikerahkan. Mereka membersihkan sedimentasi dan tumpukan sampah di kanal yang menjadi penyebab utama penyumbatan aliran air.

Munafri menekankan bahwa genangan air sering kali terjadi karena saluran tersumbat sampah, bukan hanya curah hujan tinggi. Karena itu, menjaga kebersihan kanal tidak cukup hanya dengan pembersihan rutin, tapi perlu kesadaran kolektif agar tidak membuang sampah sembarangan.

"Kita sering bilang kotor dan jorok, tapi tanpa aksi nyata tidak akan ada perubahan. Membersihkan kanal adalah tugas bersama, dan yang lebih penting adalah menjaga agar tidak kotor lagi," tegasnya.

2. Pemkot dorong pengelolaan sampah berbasis rumah tangga

IMG-20250808-WA0134.jpg
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memantau langsung pembersihan saluran sekunder di perbatasan Kecamatan Wajo dan Bontoala, Jumat (8/8/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Pemkot Makassar saat ini memprioritaskan pengelolaan sampah yang dimulai dari rumah tangga. Pemilahan sampah di tingkat RT dan RW diharapkan mampu mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang saat ini menampung hingga 200 ton sampah setiap harinya.

"Sampah harus dikelola mulai dari rumah tangga, RT, hingga RW, sehingga bisa bermanfaat dan tidak menjadi musuh," kata Munafri.

Munafri berharap kegiatan pembersihan ini diikuti oleh kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dia juga menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak tingkat RT dan RW agar yang dibuang ke TPA hanya residu, bukan campuran sampah organik dan non-organik.

"TPA kita tidak akan mampu menampung semua sampah kalau tidak dipilah. Sampah organik bisa dimanfaatkan, dan ini harus dimulai dari rumah. Out-putnya, kita menuju rumah tangga bebas sampah," kata Munafri.

3. Pemkot jalankan program kebersihan lingkungan

IMG-20250808-WA0085.jpg
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memantau langsung pembersihan saluran sekunder di perbatasan Kecamatan Wajo dan Bontoala, Jumat (8/8/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Selain pembersihan kanal secara rutin, Pemkot Makassar juga menjalankan program menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah memberikan penghargaan kepada warga yang aktif membersihkan saluran primer, sekunder, dan tersier di seluruh kota untuk memperlancar aliran air dan mengurangi risiko banjir.

"Kalau semua pihak terlibat dan sampah dikelola dari rumah, kanal akan tetap bersih, lingkungan sehat, dan Makassar bebas dari genangan," kata Munafri.

Dia menjelaskan banyak sedimentasi menumpuk di bagian tengah maupun pinggir kanal. Dia juga menyampaikan pembersihan kanal dan normalisasi drainase diadakan setiap hari secara rutin dan akan semakin dimasifkan menjelang musim hujan.

"Genangan seringkali muncul bukan hanya karena curah hujan, tetapi akibat saluran air yang tersumbat sampah. Karena itu, kami imbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke drainase atau kanal," kata Munafri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us