Makassar, IDN Times - Pemungutan suara Pemilihan Umum 2024 tersisa sepekan. Masyarakat sebaiknya memilih calon pemimpin berdasarkan rekam jejaknya, kompetensi maupun program yang digagas setiap calon.
Masyarakat sebaiknya tidak memilih calon pemimpin hanya berdasarkan keuntungan pribadi. Pemilih jenis ini dikenal dengan sebutan pemilih pragmatis.
Sayangnya sebagian pemilih cenderung pragmatis dan memutuskan pilihan hanya berdasarkan pertimbangan transaksional. Mana yang memberikan paling banyak, itu yang dipilih. Hal itu disampaikan pengamat Komunikasi Politik Universitas Hasanuddin, Hasrullah, dalam Talkshow Pemilu di Makassar, Selasa (6/2/2024).