Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham berdialog dengan warga saat pemantauan kesiapan Pemilihan RT/RW di Kecamatan Ujung Tanah, Senin malam (1/12/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)
Menjelang pemilihan RT/RW, Pemerintah Kota Makassar pun kian gencar memantau persiapan. Di tengah pemantauan persiapan Kecamatan Ujung Tanah pada Senin malam (1/12/2025), Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengingatkan warga agar menjaga suasana lingkungan tetap tenang dan tidak terpecah akibat persaingan kandidat.
Pemantauan berlangsung hingga larut malam dengan menyasar fasilitas publik yang dipersiapkan sebagai lokasi pemungutan suara. Di lokasi, Munafri bertemu perangkat kecamatan, kelurahan, serta perwakilan warga. Kunjungan tersebut menyoroti kesiapan teknis sekaligus kesiapan sosial warga dalam menyambut pemungutan suara.
Dalam arahannya, Munafri menegaskan pemilihan ini bukan ruang untuk pertikaian di lingkungan. Dia juga mengingatkan bahwa pemilihan RT/RW bukan tempat untuk saling gontok-gontokan atau saling siku-siku.
"Bukan tempat untuk saling menyebarkan fitnah, mencari kesalahan orang lain," kata Munafri.
Munafri menggarisbawahi bahwa setiap pemungutan suara memiliki konsekuensi hasil. Dia menyatakan akan selalu ada pemenang dan ada pihak yang tidak memenangkan kompetisi.
"Kalau ada menang menang, rangkulah yang kalah untuk menjadi bagian dari kekompakan masyarakat. Kalau kalah, ikutlah bersama yang menang supaya keadaan masyarakat lebih stabil," katanya.
Munafri menilai kekecewaan akibat hasil pemilihan sering memicu jarak antar kelompok. Menurutnya, kondisi tersebut dapat memengaruhi relasi warga dalam jangka panjang. Karena itu, dia meminta warga menghindari sikap yang memicu perselisihan setelah pemungutan suara selesai.
"Jalannya pemilihan ketua RT dan RW ini bisa berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Artinya saya menginginkan pemilihan RT dan RW ini menjadi sarana masyarakat untuk bersosialisasi, saling berkenalan dengan warga yang ada," katanya.
Munafri lantas meminta peran tokoh masyarakat sebagai pengendali suasana di lingkungan. Dia menilai tokoh-tokoh masyarakat memiliki posisi strategis dalam dinamika pemilihan di tingkat lingkungan.
"Tokoh-tokoh masyarakat yang dituakan harus mampu meredam ketika terjadi gejolak di tengah masyarakat. Ini harapan kita," katanya.
Munafri juga menyoroti netralitas dan integritas petugas kecamatan maupun kelurahan sebagai fondasi kepercayaan warga. Dia menegaskan bahwa transparansi menjadi aspek yang paling diutamakan dalam penyelenggaraan pemilihan.
"Jangan sampai petugas justru tidak memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Jangan bermain-main, jangan tidak netral," tegasnya.
Munafri juga telah meminta aparat keamanan mendukung suasana tetap kondusif selama pemilihan. Pemkot telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian dan TNI, termasuk Kapolsek, Danramil, Dandim, dan Kapolrestabes, untuk menjaga stabilitas proses di lapangan.
Menjelang hari pemilihan, dia mengajak warga memanfaatkan sisa waktu untuk mempertimbangkan kandidat terbaik. Dia berharap agar warga menjatuhkan pilihan pada figur yang dikenal lingkungan dan mau terlibat dalam aktivitas sosial.
"Saya berharap, sisa dua hari ini, pastikan bahwa kita bisa menentukan atau memilih orang-orang terbaik. Orang-orang yang mau sibuk, mau berkontribusi terhadap proses pembangunan di Kota Makassar," katanya.
Lebih lanjut, dia menekankan aspek pengawasan logistik sebagai bagian yang harus diperhatikan dalam pemilihan. Dia menilai pengawasan yang rapi dapat mencegah persoalan teknis maupun kecurigaan di tingkat warga.
"Saya ingin memastikan bahwa kertas suara yang dikirim ke kecamatan harus ditulis dan dihitung baik-baik. Berapa yang dikirim ke kelurahan, berapa dipakai, berapa sisa. Supaya transparan, tidak ada permainan di kertas suara," kata dia.