Makassar, IDN Times - Sempat terjegal di Pilkada Makassar 2018 lalu, tak menyurutkan langkah calon Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto untuk maju kembali di kontestasi politik tahun ini. Bahkan dia tak ingin terlalu larut dalam masa lalu.
Pada pilkada 2018 lalu, Danny maju dengan statusnya sebagai petahana. Kala itu dia berpasangan dengan Indira Mulyasari yang masih menjabat Wakil Ketua DPRD Makassar. Keduanya maju lewat jalur independen sebab tak ada parpol yang memberikan surat rekomendasi kepada calon berakronim DIAmi.
Kini, Danny tentu bukan lagi petahana. Kali ini dia berpasangan dengan Fatmawati Rusdi yang juga merupakan kader Nasdem. Keduanya diusung oleh Partai NasDem dan Gerindra. Pasangan ini dikenal dengan akronim Adama.
Pengamat dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Sukri Tamma, mengatakan kondisi ini sebenarnya cukup menguntungkan bagi Danny. Sebab sebagian masyarakat Kota Makassar masih cenderung menganggap Danny sebagai petahana. Hal itu dikarenakan tidak adanya wali kota definitif yang menahkodai pemerintahan Kota Makassar.
"Hanya mungkin memang tidak ada kontrol lagi, misalnya kontrol terhadap birokrasi yang selama ini biasa dianggap sebagai nilai lebihnya petahana," kata Sukri saat diwawancarai IDN Times via telepon, Kamis (1/10/2020).