Makassar, IDN Times - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Sulawesi Selatan masih terus terjadi. Mirisnya, kebanyakan pelaku merupakan orang yang dekat atau memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban.
Kepala UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Meisy Papayungan, menyatakan dari analisis kasus yang selama ini ditemui, faktor pertama terjadinya kekerasan seksual terhadap anak adalah relasi kuasa.
"Karena biasanya pelakunya adalah orang yang dikenal, orang yang punya hubungan. Jarang kasus orang yang tidak kenal. Hampir 90 persen di antaranya adalah orang yang dikenal oleh korban," kata Meisy kepada IDN Times saat ditemui di kantornya, Kamis (28/10/2021).