Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Landmark Pantai Losari yang menimpa korban. (IDN Times/ Faisal Mustafa)

Intinya sih...

  • Seorang remaja tewas tertimpa landmark tulisan di Anjungan Toraja-Mandar Pantai Losari, Makassar.
  • Korban adalah pedagang Pisang Epe yang memanjat landmark tersebut sebelum huruf T jatuh menimpanya.
  • Polisi tidak memeriksa pengelola fasilitas umum sebagai kelalaian korban sendiri, namun terus mendalami penyebab kematian korban.

Makassar, IDN Times - Seorang remaja bernama Yusril Mahendra (18) tewas tertimpa landmark tulisan di Kawasan Anjungan Toraja-Mandar Pantai Losari, Jalan Penghibur, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Selasa (25/06/2024) dini hari.

Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin mengatakan korban adalah pedagang Pisang Epe yang mangkal di area pantai. Korban tewas tertimpa salah satu huruf dari landmark tulisan Toraja.

“Huruf T itu jatuh karena korban ini memanjatnya. Begitu jatuh itu huruf T kena kepala bagian belakang korban. Sampai terjatuh ke lantai kena muka,” kata Syarifuddin kepada IDN Times melalui sambungan telepon.

1. Korban alami luka parah di kepala dan wajah

ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Perwira Polisi satu bunga melati itu mengatakan kejadian nahas tersebut terjadi sekira Pukul 03.00 WITA. “Paginya kita dapat laporan ada orang tergeletak. Saat tiba di lokasi mayatnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara. Itu tadi lukanya di kepala sama wajah,” ucap Syarifuddin.

Di tempat kejadian perkara, kata Syarifuddin telah dilakukan penyelidikan dengan melibatkan Tim INAFIS Polrestabes Makassar dan Tim Satreskrim Polrestabes Makassar. Garis polisi juga terpasang di area tersebut.

2. Polisi periksa orang tua dan teman korban

Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin. (Dok. Istimewa)

Sejauh ini, kata dia, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi yang berkaitan dengan korban di antaranya orang tua, dan teman sesamanya pedagang. Namun, Syarifuddin tidak menjelaskan jumlah saksi yang diperiksa.

Meski begitu, Syarifuddin mengaku tidak memeriksa pihak pemerintah selaku pengelola fasilitas umum. “Tidak (diperiksa). Kan ini kelalaiannya korban sendiri, dia manjat tawwa naik. Kalau diliat dari kekuatan beban huruf itu yang lain masih berdiri. Kemungkinan tidak bisa menahan beban sehingga huruf itu jatuh,” ujarnya.

Dia menyatakan, selama ini petugas Satpol PP yang berjaga di kawasan wisata tersebut sudah sering mengingatkan agar tidak memanjat landmark tulisan. “Papan peringatan juga sering ditempel di situ, tapi kan kadang ada yang cabut lagi,” tuturnya.

3. Polisi dalami penyebab kematian korban

ilustrasi minuman keras (pexels.com/Mateusz Dach)

Saat ini, kata Syarifuddin, polisi terus mendalami sebab kematian korban yang merupakan warga Jalan Gontang Raya, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate tersebut.

Ketika ditanya ihwal dugaan adanya pengaruh minuman keras ataupun narkoba. Syarifuddin bilang masih dalam pendalaman. “Kita belum mengarah ke sana. Tetapi tentu kita akan dalami lagi seperti apa penyebab pastinya,” tutupnya.

Editorial Team