Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, belum memastikan jumlah rumah yang rusak akibat gempa Magnitudo 6,2 pada 15 Januari 2021. Plh Bupati H Suaib mengatakan verifikasi data soal itu masih berjalan.
"Sampai hari ini pendataan rumah warga yang rusak akibat gempa masih kami lakukan," kata H Suaib di Mamuju, Kamis (18/2/2021).
Suaib sekaligus mengklarifikasi data yang beredar di media sosial. Data itu memuat rumah warga wargayang rusak karena gempa. Pemkab Mamuju disebut belum pernah mengeluarkan data resmi.
“Adapun yang beredar selama ini di media sosial itu bukan data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mamuju," katanya.
Suaib menjelaskan, Pemkab Mamuju sudah mengirimkan data tahap awal kerusakan rumah kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada 27 Januari 2021. Saat itu dilaporkan kerusakan rumah sebanyak 11.423 unit, yang kemudian diverifikasi menjadi 9.717 unit.
Data itu belum final, karena pendataan tahap II masih berjalan. Data rumah warga yang belum terdaftar sementara diverifikasi, sebelum dikirim ke BNPB.
“Data tersebut akan dibuatkan SK Bupati selanjutnya dikirim ke masing-masing desa dan kelurahan agar bisa dicek apakah semua warga desa dan kelurahan masing-masing sudah tercatat atau harus dimasukkan ke pendataan tahap pertama," ucap Suaib.