Suasana ramai Pasar Takjil Mappanyukki saat menjelang berbuka puasa, Selasa (4/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Salah satu daya tarik utama Pasar Takjil Mappanyukki adalah keberagaman menu yang tersedia. Bagi pecinta makanan tradisional, berbagai jajanan khas Makassar bisa dengan mudah ditemukan.
Ada jalangkote yakni pastel khas Makassar dengan kulit tipis dan isi yang gurih. Ada juga es pisang ijo, hidangan segar berbahan pisang berbalut adonan hijau dengan siraman sirup merah dan susu.
Tak ketinggalan palu butung yakni versi sederhana dari es pisang ijo tanpa balutan adonan hijau, tetapi tetap menggugah selera. Kemudian ada barongko, olahan pisang yang dikukus dalam daun pisang dan memberikan cita rasa manis yang khas.
Ada juga aneka gorengan seperti bikang doang atau bakwan udang, panada, lumpia, dan risoles. Tak ketinggalan menu takjil manis dan menyegarkan seperti es cendol, es buah, puding, salad dan masih banyak lagi.
Namun, bukan hanya kuliner tradisional yang mendominasi pasar ini. Dalam beberapa tahun terakhir, tren makanan kekinian juga mulai mengambil tempat di hati pembeli.
Salah satu jajanan yang banyak diburu adalah tahu bakso gembrot yang merupakan perpaduan tahu dan bakso. Jajanan ini menawarkan berbagai isian seperti telur puyuh dan keju. Kemudian, dinikmati bersama saus.
"Ini tahu bakso gembrot. Peminatnya banyak, terutama anak muda. Harganya Rp15.000 satu porsi isinya 4 buah," kata Ita, seorang pedagang tahu bakso gembrot.
Selain itu, jajanan khas Jepang dan Korea seperti takoyaki, tteokbokki, dan corndog juga semakin mudah ditemukan di sini. Ada juga jajanan khas Tiongkok seperti tanghulu yakni buah yang disajikan dengan car ditusuk dan diselimuti gula cair.
Tren ini membuktikan bahwa selera masyarakat terus berkembang. Ramadan pun seakan menjadi momen yang tepat bagi para pedagang untuk memperkenalkan menu baru.