Polisi menggiring tersangka Asrul pada proses rekonstruksi. (IDN Times/Faisal Mustafa)
Fachrul menjelaskan, 14 adegan ini dilakukan di tempat berbeda. Pertama dilakukan di sebuah kafe kawasan Kecamatan Rappocini. Lokasi ini disebutkan sebagai tempat merencanakan pembunuhan.
Aksi pembunuhan dimulai di adegan ke empat. Kedua mahasiswa tersebut tiba di rumah korban. Vivi yang juga adalah cucu sambung korban langsung masuk ke dalam rumah untuk bertemu. Pertemuan dilakukan pada Selasa 4 Juni 2024, sekitar Pukul 02.00 WITA
Di situ, pelaku terlebih dahulu mengajak korban berbincang-bincang di ruang tamu. Tak lama kemudian, pelaku mengajak korban masuk ke dalam kamarnya untuk baring-baring.
Vivi yang melihat situasi dan menunggu korban tertidur. Setelah memastikan korban sudah tertidur. Ia kemudian memanggil pacarnya yang menunggu di depan pagar untuk masuk ke dalam rumah.
Masuk ke adegan ke tujuh aksi pembunuhan dilakukan. Korban sempat kaget melihat Asrul masuk ke dalam kamar. Asrul lantas memegang kedua tangan korban. Sementara Vivi langsung membekap wajah korban dengan bantal hingga tak bernyawa.
Usai membunuh, Vivi mengambil perhiasan emas yang disimpan di lemari dan uang tunai total Rp20 juta. Pasangan kekasih inipun meninggalkan tempat kejadian perkara.