Makassar, IDN Times - Cuaca panas yang kian meningkat melanda Indonesia belakangan ini, termasuk di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kondisi ini merupakan dampak dari puncak musim kemarau dan akan berlangsung sampai bulan Oktober 2024.
Fenomena cuaca panas ini bisa berdampak merugikan bagi beberapa sektor salah satunya adalah pertanian. Produksi pangan termasuk yang paling rawan terdampak saat terjadi kekeringan akibat cuaca panas.
Kondisi ini pun perlu diantisipasi lebih awal oleh pemerintah setempat agar bisa mengurangi dampak yang ditimbulkan. Berkaca dari pengalaman El Nino tahun lalu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyiapkan strategi untuk menghadapi dampak cuaca panas tahun ini.