P2TP2A Makassar mendampingi remaja yang dititipkan orang tuanya. IDN Times/Sahrul Ramadan
Orangtua sang anak, lanjut Makmur, lantas mengirimkan pesan pribadi ke akun media sosial anaknya lantaran nomor handhpone remaja kelas 1 SMA itu tidak bisa dihubungi. Setelah menunggu beberapa lama, Kamis, 3 Desember, akhirnya pesan sang ibu direspons MS. Namun tanpa sepengetahuan MS karena ibunya menggunakan akun baru.
Keduanya pun janjian untuk bertemu di suatu tempat di Kecamatan Tamalate. Betapa kagetnya sang ibu saat melihat MS bersama rekan prianya, MF (17). Belum sempat diberikan penjelasan, ibu MS kemudian langsung membawa keduanya ke kantor polisi. "Jadi dari situ. Setelahnya polisi serahkan ke kami untuk di-assesment," jelas Makmur.
Namun, petugas P2TP2A menemukan kejanggalan saat memeriksa MS. Rupanya, MF adalah orang yang baru kenal dengan MS satu bulan terakhir. Keduanya menjalin hubungan dengan status pacaran. Petugas mencurigai MS yang memberikan keterangan terbata-bata dan terkesan menutup-nutupi sesuatu. "Setelah kita selidiki, baru diketahui," ujar Makmur.