Oxfam: Millennial Butuh Lebih Banyak Peluang Kerja

Makassar, IDN Times - Oxfam, lembaga internasional yang bergerak pada masalah kemanusiaan, menyerukan perlunya serapan angkatan kerja oleh perusahaan swasta untuk anak muda. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2018 jumlah angkatan kerja di Indonesia meningkat namun hanya 67 persen yang bekerja.
Country Director Oxfam di Indonesia Maria Lauranti mengungkapkan bahwa akses anak muda dalam peluang kerja masih minim. Akses perempuan juga masih lebih rendah dibandingkan jumlah partisipasi angkatan kerja lelaki. Data BPS mengatakan hampir separuh perempuan di Indonesia tidak bekerja.
Maria menyampaikan data tersebut pada diskusi panel dalam perayaan International Youth Day 2019 di benteng Fort Rotterdam Makassar, Sulawesi Selatan, 31 Agustus 2019. Dengan tema 'Mematahkan Stereotip untuk Pekerja Muda', anak muda berkumpul untuk mendorong pemerintah dan perusahaan agar membuka kesempatan yang lebih luas untuk anak muda dalam bekerja. Tema sekaligus untuk menghilangkan anggapan negatif terhadap pekerja muda.
"Menjawab tantangan revolusi digital 4.0, jenis usaha yang muncul hari ini dan di masa depan akan memerlukan adaptasi penggunaan teknologi yang sangat tinggi. Sebagai generasi yang sangat cakap mengadopsi teknologi, anak muda merupakan potensi terbesar untuk menjawab kebutuhan dunia usaha," kata Maria dalam keterangannya kepada IDN Times, Minggu (1/9).
1. Stereotip sebabkan anak muda tidak kompetitif di pasar tenaga kerja
Diskusi pada International Youth Day 2019 diisi oleh beragam tokoh yang mewakili organisasi masyarakat, pelaku usaha, universitas dan kelompok anak muda. Diskusi turut mendorong agar masyarakat mampu mematahkan stereotip akan pekerja muda yang disebut tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi dunia kerja yang kompleks.
Para pembicara sepakat bahwa stereotip menurut banyak penelitian merugikan, dan justru menutup peluang kerja bagi anak muda. Asumsi negatif tentang anak muda juga jadi salah satu sebab anak muda kerap tidak kompetitif di pasar tenaga kerja.
“Saat ini anak muda merupakan harapan bangsa di masa depan. Dengan memastikan bahwa anak muda diberikan peluang kerja, baik secara formal maupun informal, peluang untuk memiliki usaha yang lebih dinamis semakin tinggi," ucap Maria.