Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Forum Umat Islam Bersatu Sulsel, Muchtar Dg Lau. IDN Times/Ashrawi Muin

Intinya sih...

  • Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan mendesak pemprov mencabut izin W Super Club dan sejenisnya di Makassar
  • FUIB menolak kehadiran klub tersebut setelah video Hotman Paris beredar, yang menyebut klub akan menjadi pusat hiburan terbesar di Makassar
  • Muchtar Dg Lau dari FUIB menyatakan penolakan dan desakan mencabut izin operasional juga berlaku untuk semua usaha sejenisnya di Makassar

Makassar, IDN Times - Organisasi masyarakat (ormas) yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan meminta pemerintah provinsi agar mencabut izin W Super Club dan sejenisnya di Kota Makassar. Hal ini menyusul penolakan hadirnya klub tersebut.

Pernyataan itu disampaikan FUIB ketika menemui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel di Kantor Gubernur, Jumat (31/5/2024). Pertemuan itu berlangsung cukup alot. Pasalnya, ormas Islam terus mendesak agar klub itu ditutup sementara pemprov menjelaskan mekanisme perizinannya.

FUIB bahkan mendesak Pemprov menutup tempat itu dalam waktu 1 x 24 jam dan mencabut izin operasionalnya sesuai regulasi. Akhirnya, pemprov pun sepakat dengan permintaan FUIB.

"Salah satu di antaranya penolakan terhadap W Super Club dan sepakat bahwa antara pemerintah Provinsi Sulsel dengan ormas-ormas Islam dan ormas sosial lainnya untuk menutup tempat itu secara regulasi," kata Ketua Forum Umat Islam Bersatu Sulsel, Muchtar Dg Lau kepada wartawan setelah pertemuan itu.

1. Ormas Islam baru tahu setelah video Hotman Paris beredar

Hotman Paris Hutapea saat meresmikan W Super Club di Makassar, beberapa waktu lalu/Istimewa

Muchtar menyatakan pihaknya baru menolak karena memang baru mengetahuinya setelah video Hotman Paris beredar di media sosial. Dalam video itu, Hotman yang meresmikan klub itu menyebut W Super Club akan menjadi pusat hiburan terbesar di Makassar.

Hotman juga mengajak para wanita cantik agar datang ke klub tersebut karena dia masih butuh aspri sampai 1.000 wanita cantik. Dia juga mengajak orang untuk berdansa sampai akhir zaman.

Ormas Islam menilai tempat itu akan sangat membahayakan. Terlebih lagi, ada pernyataan dan ajakan Hotman yang seperti itu. Muchtar menegaskan hal itu tidak pantas sebab orang Makassar punya karakteristik sendiri yang berbeda dari orang luar Makassar.

"Dia (orang Makassar) punya adat, adab, ada siri na pacce, apalagi kalau dipanggil gadis-gasinya. Dia (Hotman) matikan karakter Bugis Makassar bagaimana menjaga wanita itu," kata Muchtar.

2. Desakan pencabutan izin berlaku untuk semua THM

FUIB ketika menemui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel di Kantor Gubernur, Jumat (31/5/2024). IDN Times/Ashrawi Muin

Muchtar juga menyatakan penolakan dan desakan mencabut izin operasional tidak hanya berlaku untuk W Super Club melainkan semua usaha sejenisnya. Dia mengaku ada beberapa klub diskotek yang biasa beroperasi di Makassar.

"Kami juga akan tutup. Sama kita sudah suarakan. Semua ormas Islam, ormas sosial yang gabung dengan FUIB akan bersatu. Bukan hanya W Super Club tapi secara keseluruhan," kata Muchtar.

3. Pemprov Sulsel masih membahas

Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulsel, Ansyar. IDN Times/Ashrawi Muin

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulsel, Ansyar, pihaknya telah menjelaskan terkait mekanisme perizinan THM. Salah satunya yakni pemprov berwenang terhadap tempat hiburanya sedangkan untuk minumannya yang golongan kelas A ada di pemerintah pusat, serta kelas B dan C menjdi kewenangan pemkab/kota.

Terkait hasil pertemuan itu, dia masih akan membahasnya bersama Pj Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh.

"Kami sementara ini mau lanjut untuk rapat terkait masalah hasil pembicaraan ini karena kita harus melaporkan kepada pimpinan," kata Ansyar.

Editorial Team