Personel Satgas Damai Cartenz, Bripda Alfandi Steve Karamoy, gugur ditembak KKB di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (19/1/2024). (IDN Times/Istimewa)
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, AKBP Dr. Bayu Suseno, saat dimintai tanggapan perihal tudingan pemaksaan tanda tangan oleh TNI-Polri menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kaitannya dengan urusan Blok Wabu.
"Kalau urusan Blok Wabu coba ditanyakan ke Pemerintah Pusat. Kami dari ODC (Operasi Damai Cartenz) tidak ada kaitan dengan urusan Blok Wabu," ujarnya via pesan WhatsApp, Minggu (21/1/2024) pagi.
Sementara Kapolres Intan Jaya, AKBP Afrizal Asri, menegaskan tidak ada pemaksaan tanda tangan yang dilakukan TNI-Polri terkait eksplorasi Blok Wabu.
"Kalau untuk pemaksaan tanda tangan masalah Blok Wabu itu, saya rasa tidak ada dilakukan oleh TNI dan Polri di Intan Jaya. Saya pribadi saja tidak pernah tahu permasalahan tanda tangan Blok Wabu itu kapan dibicarakan. Saya hanya tahu melalui media yang memuat tentang demo mahasiswa Intan Jaya di Nabire yang menolak Blok Wabu," tutur Afrizal.
"Untuk pembangunan Patung Yesus di Sugapa, Intan Jaya, saya tidak tahu persis seperti apa rencana dan maksud pembangunannya tersebut," imbuhnya.
Sedangkan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dikonfirmasi, meminta waktu untuk dicek terlebih dahulu.
"Mohon waktu," jawabnya singkat.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kol CZI IGN Suriastawa, secara tegas membantah tudingan-tudingan dari TPNPB-OPM.
Menurutnya tudingan soal pemaksaan tanda tangan yang dilayangkan TPNPB-OPM atau yang biasa disebut oleh aparat keamanan sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) adalah alasan yang konyol dan tidak jelas.
"Itu alasan yang tidak jelas, konyol. Biasalah KKB untuk membenarkan tindakannya melakukan tindakan kekerasan di Papua selalu buat alasan yang aneh-aneh," tandasnya.
Suriastawa juga menegaskan bahwa pembangunan wisata rohani patung Yesus sama sekali tidak ada hubungannya dengan Blok Wabu.
"Logikanya, apa hubungan wisata dengan Blok Wabu? Ini juga pemikiran yang aneh. Wisata religius dibangun untuk peningkatan wisata di Papua dan hasilnya untuk kesejahteraan rakyat Papua. Lihat contohnya Bali, rakyatnya maju karena wisata religius dan budaya. Janganlah berpikiran aneh-aneh. Tuluslah bangun papua. Kalau tidak bisa bantu materi, bantulah dengan ide-ide dan doa. kalaupun tidak bisa juga, minimal janganlah jadi penghalang kemajuan Rakyat Papua," ujarnya.