ilustrasi nikel (Unsplash/Paul-Alain Hunt)
Hilirisasi komoditas logam masih menjadi tulang punggung kinerja ekspor Sulsel. Pada Oktober 2025, nikel dan produk turunannya tercatat menjadi komoditas dengan nilai ekspor terbesar.
Sektor ini berkontribusi besar terhadap total ekspor, sejalan dengan tingginya permintaan global untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. BPS melaporkan bahwa ekspor nikel Sulsel meningkat baik secara volume maupun nilai, sehingga menjadi penopang utama kenaikan perdagangan internasional daerah.
Selain nikel, kelompok komoditas lain yang juga menyumbang kenaikan ekspor adalah:
Rumput laut (seaweed)
Produk kimia dasar dan olahan
Ikan dan produk hasil laut lainnya
Kayu serta barang dari kayu
Kombinasi kenaikan pada beberapa komoditas inilah yang akhirnya mendorong total ekspor Sulsel ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Dari sisi negara tujuan, Tiongkok (China) masih menjadi pasar utama bagi produk asal Sulsel. Negara tersebut menyerap proporsi terbesar ekspor nikel dan mineral lain yang banyak dihasilkan oleh industri pengolahan di Luwu Timur.
Selain China, negara tujuan ekspor lain yang tercatat cukup signifikan meliputi Filipina, India, Korea Selatan, dan Malaysia. Permintaan dari negara-negara tersebut bergerak naik pada Oktober, terutama untuk komoditas perikanan, rumput laut, dan produk kayu.