Rumah Naila (13), siswi kelas 6 SD Panyikkokang Toddopuli III di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya
Kondisi rumah yang ditinggali Naila bersama keluarganya sangat memprihatinkan. Bangunan berukuran 8 x 13 meter itu berdiri di atas panggung kayu yang sudah lapuk. Dindingnya terbuat dari seng berkarat, atapnya tambalan di sana-sini, dan lantainya berlubang di beberapa titik.
Tampak di bagian depan rumah, tumpukan kardus dan barang bekas yang diduga menjadi salah satu sumber penghasilan keluarga.
Beberapa pakaian dan barang pribadi digantung seadanya di dinding seng. Listrik tersedia, namun dengan instalasi yang tidak aman, kabel menjuntai tanpa pelindung.
Ayah Naila, Syamsul (37), bekerja sebagai buruh bangunan. Ia mengaku sangat bersyukur atas kesempatan yang didapat anaknya.
"Terima kasih banyak kepada Pak Presiden. Saya juga kaget, karena kemarin tiba-tiba banyak orang datang ke rumah," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa tanah tempat mereka tinggal bukan milik pribadi, melainkan menumpang di lahan milik seseorang bernama Wahab.
"Pak Wahab minta tinggal di tanahnya dan jaga saja," ungkap Syamsul.
Sementara itu, kardus-kardus bekas yang dikumpulkan di depan rumah adalah milik nenek Naila, yang dijual ke pengepul barang bekas untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.