Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Naila (13), siswi kelas 6 SD Panyikkokang Toddopuli III di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya
Naila (13), siswi kelas 6 SD Panyikkokang Toddopuli III di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Intinya sih...

  • Naila (13) terpilih sebagai calon peserta Sekolah Rakyat, program pendidikan untuk anak kurang mampu yang digagas Presiden Prabowo.
  • Tim Kemensos datang langsung ke rumah Naila dan mengabarkan bahwa ia resmi terpilih, membuatnya senang dan terharu.
  • Rumah Naila sangat memprihatinkan, dengan kondisi bangunan dan sumber penghasilan keluarga yang minim.

Makassar, IDN Times – Naila (13), siswi kelas 6 SD Panyikkokang Toddopuli III di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. Ia terpilih sebagai salah satu calon peserta didik Sekolah Rakyat, program pendidikan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak kurang mampu di Indonesia.

Ditemui di kediamannya di Jalan Pandang 4, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Rabu (7/5/2025), Naila mengaku masih tak percaya bisa lolos menjadi peserta program ini.

"Senang dan terharu bisa (terpilih untuk) sekolah di Sekolah Rakyat," ungkap Naila dengan mata berbinar.

1. Didaftarkan oleh kerabat

Naila (13), siswi kelas 6 SD Panyikkokang Toddopuli III di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Ia menceritakan bahwa dirinya didaftarkan oleh seorang kerabat bernama Bambang. Tak lama kemudian, tim dari Kementerian Sosial (Kemensos) datang langsung ke rumah dan mengabarkan bahwa ia resmi terpilih.

"Saya tidak menyangka bisa terpilih," kata anak kedua dari tiga bersaudara ini.

2. Siap masuk asrama demi cita-cita jadi guru

Naila (13), siswi kelas 6 SD Panyikkokang Toddopuli III di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Naila menyatakan bahwa ia siap mengikuti semua proses termasuk tinggal di asrama Sekolah Rakyat. Ia juga mengungkapkan impiannya untuk menjadi seorang guru.

"Cita-cita saya mau jadi guru agar bisa mengajar juga," tuturnya dengan yakin.
Naila pun berharap suatu hari nanti bisa bertemu langsung dengan Presiden Prabowo untuk menyampaikan rasa terima kasihnya.

"Saya ingin ucapkan terima kasih langsung ke Pak Presiden karena sudah kasih saya kesempatan ini," katanya penuh haru.

3. Rumah tak layak huni dan hidup serba terbatas

Rumah Naila (13), siswi kelas 6 SD Panyikkokang Toddopuli III di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Kondisi rumah yang ditinggali Naila bersama keluarganya sangat memprihatinkan. Bangunan berukuran 8 x 13 meter itu berdiri di atas panggung kayu yang sudah lapuk. Dindingnya terbuat dari seng berkarat, atapnya tambalan di sana-sini, dan lantainya berlubang di beberapa titik.

Tampak di bagian depan rumah, tumpukan kardus dan barang bekas yang diduga menjadi salah satu sumber penghasilan keluarga.

Beberapa pakaian dan barang pribadi digantung seadanya di dinding seng. Listrik tersedia, namun dengan instalasi yang tidak aman, kabel menjuntai tanpa pelindung.

Ayah Naila, Syamsul (37), bekerja sebagai buruh bangunan. Ia mengaku sangat bersyukur atas kesempatan yang didapat anaknya.

"Terima kasih banyak kepada Pak Presiden. Saya juga kaget, karena kemarin tiba-tiba banyak orang datang ke rumah," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa tanah tempat mereka tinggal bukan milik pribadi, melainkan menumpang di lahan milik seseorang bernama Wahab.

"Pak Wahab minta tinggal di tanahnya dan jaga saja," ungkap Syamsul.

Sementara itu, kardus-kardus bekas yang dikumpulkan di depan rumah adalah milik nenek Naila, yang dijual ke pengepul barang bekas untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.

Editorial Team