Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
1001414868.jpg
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menutup Festival Daur Bumi 2025 di Balai Prajurit Jenderal M Yusuf, Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (14/12/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menantang RT dan RW terpilih untuk serius menjalankan pemilahan dan pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing. Upaya tersebut akan menjadi indikator utama penilaian RT/RW terbaik yang berhak menerima penghargaan dan insentif bernilai tinggi.

Hal itu disampaikan Munafri saat menutup Festival Daur Bumi dalam rangka Program Makassar Bebas Sampah 2029 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar di Balai Prajurit Jenderal M Yusuf, Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (14/12/2025).

Munafri menegaskan bahwa penanganan sampah tidak dapat lagi bertumpu pada hilir, melainkan harus dimulai dari hulu melalui peran aktif RT dan RW. Pengelolaan sampah di tingkat lingkungan dinilai menjadi penopang utama dalam mengurangi beban kota.

"RT dan RW harus mulai menyiapkan pengelolaan sampah yang baik di lingkungannya masing-masing. Ini akan menjadi indikator penilaian RT/RW terbaik, sehingga bisa mendapatkan penghargaan dan insentif yang tinggi," kata Munafri.

1. Insentif hingga Rp100 juta untuk RT terbaik

Ilustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintah Kota Makassar menyiapkan insentif besar bagi RT yang mampu menjalankan pengelolaan sampah secara konsisten dan berkelanjutan. Sedikitnya 20 RT terbaik akan menerima insentif hingga Rp100 juta per RT dalam satu tahun.

"Minimal 20 RT terbaik akan kita berikan insentif sebesar Rp100 juta per RT dalam satu tahun," kata Munafri.

Dia menilai anggaran tersebut jauh lebih efisien dibandingkan biaya besar yang harus ditanggung pemerintah apabila persoalan sampah tidak diselesaikan dari sumbernya. Menurutnya, kegagalan mengelola sampah sejak hulu berpotensi menimbulkan persoalan sosial dan lingkungan yang lebih luas.

2. Camat diminta libatkan anak muda

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin. IDN Times/Asrhawi Muin

Munafri juga menantang para camat agar mengambil peran lebih aktif dalam mendukung Program Makassar Bebas Sampah 2029. Dukungan tersebut diarahkan melalui pelibatan anak muda sebagai penggerak yang turun langsung memantau dan menggerakkan perubahan di lapangan.

"Untuk para camat yang hadir di sini, saya menantang agar harus membuat ranger-ranger (penjaga atau patroli) anak muda yang bisa langsung turun ke lapangan memantau," katanya.

3. Perilaku warga menentukan keberhasilan pengelolaan sampah

Ilustrasi sampah menumpuk di depan rumah warga (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Selain aspek teknis, Munafri menekankan soal perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam memperlakukan sampah. Menurutnya, kebiasaan membuang sampah sembarangan harus diubah menjadi perilaku yang lebih peduli terhadap lingkungan.

"Yang paling utama harus dikembalikan kepada diri kita sendiri. Selanjutnya, perilaku ini juga harus diubah," tegasnya.

Editorial Team