Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih Makassar periode 2025-2030 dalam rapat pleno di Hotel Four Point, Kamis (6/2/2025).(Dok.Istimewa)

Makassar, IDN Times - Setelah melalui lika-liku politik yang penuh tantangan, Munafri Arifuddin (Appi) akhirnya resmi terpilih sebagai Wali Kota Makassar periode 2025-2030. KPU resmi menetapkanya bersama pasangannya, Aliyah Mustika Ilham, melalui rapat pleno di Hotel Four Points, Makassar, Kamis (6/2/2025) malam.

Kemenangan ini bukanlah hal instan, melainkan hasil dari perjalanan panjang yang penuh dengan perjuangan, kekalahan, hingga akhirnya meraih kemenangan. Dalam pidatonya sesuai ditetapkan, Appi mengenang perjalanan panjang itu.

"Akhirnya penantian itu berujung juga, saya ingin menyampaikan bahwa map ini yang saya kejar selama 3 kali. Alhamdulillah ada di tangan saya. Artinya, sebuah usaha yang kita lakukan harus selalu punya target untuk meraihnya," kata Appi.

1. Kalah dari kotak kosong pada 2018

Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika, Rabu (27/11/2024). IDN Times/Darsil Yahya

Perjalanan Appi dimulai pada Pilkada Makassar 2018. Saat itu, dia maju sebagai calon tunggal berpasangan dengan Andi Rachmatika Dewi (Cicu).

Kala itu, pesaingnya yang juga petahana, Moh Ramdhan Pomanto berpasangan dengan Indira Mulyasari, dicoret oleh Mahkamah Agung dari kontestasi Pilwalkot Makassar. Atas putusan itu, Pilwalkot Makassar akhirnya hanya diikuti oleh pasangan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).

Namun, hasilnya di luar dugaan. Masyarakat lebih memilih kotak kosong dibandingkan dirinya. Sontak ini menjadikannya salah satu fenomena politik paling unik di Indonesia.

"Mungkin saya satu-satunya orang di Republik ini yang kalah sama kotak kosong!" kata Appi, mengenang kekalahan tersebut dengan nada bercanda dalam pidatonya.

Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Appi dan timnya. Namun dia tidak menyerah. Dia kembali mencoba peruntungannya di Pilkada berikutnya.

2. Gagal lagi di Pilwalkot 2020

Editorial Team

Tonton lebih seru di