Makassar, IDN Times - "Malam, kak. Tabe, saya hampir DO (Drop Out, dikeluarkan)," kata seorang mahasiswa muda yang menghampiri meja. Sontak penulis mengernyitkan dahi, teringat nasib beberapa teman di kampus dulu, termasuk diri sendiri.
"Saya admin page (laman) Kesenangan di PNUP (Politeknik Negeri Ujung Pandang)," lanjutnya.
Ternyata, dia menggunakan nama samaran lebih dulu ketimbang panggilan sehari-hari. (Selanjutnya, kita akan menulis namanya sebagai "HampirD.O". Ini juga berlaku untuk seluruh admin demi privasi mereka.)
Admin hampirD.O datang bersama admin SD665, pembuat akun Instagram shitposting Universitas Fajar (Unifa) yakni @unifa_spost. Sebelumnya sudah duduk bersama saya admin 2k14, salah satu dedengkot laman Facebook Keberagaman Kampus Merah yang "bermarkas" di Universitas Hasanuddin.
Malam itu, 27 September 2021, penulis dan tiga admin laman shitposting kampus se-Makassar sepakat bertemu di sebuah kafe daerah Tamalanrea. Sudah lama saya berniat mewawancarai mereka, ingin membongkar isi kepala tengil yang tak henti-hentinya menyuplai tawa dengan topik utama seluk beluk di kampus masing-masing.