Makassar, IDN Times - Belakangan, kekerasan berlandaskan ekstremisme kembali menjadi topik hangat yang diperbincangkan masyarakat. Ini tak lepas dari peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dua pekan lalu, dan penembakan di Mabes Polri Jakarta pada 31 Maret 2021.
Dengan rentetan kejadian beruntun, masyarakat seolah menyaksikan kekerasan belum bisa dibendung oleh negara. Meski Densus 88 Polri telah aktif menangkap jaringan terduga pelaku tetap saja tindakan terorisme terjadi dan mengancam stabilitas keamanan masyarakat.
Isu tersbut coba diangkat oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sulawesi dalam webinarnya pada Jumat (9/4/2021) sore. Dengan tajuk "Menghadang Ekstremisme Kekerasan di Indonesia", turut hadir Muhammad Najib Azca, Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM, serta Iwan Lapasere, Direktur Lembaga Pengembangan Studi dan Hak Asasi Manusia (LPSHAM) Sulawesi Tengah.