Karyawan menunjukkan suvenir maskot PON Papua Kangpho dan Drawa dipusat oleh-oleh Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (30/9/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Maskot Kangpho digambarkan membawa obor PON dengan ikat kepala dan rumbai-rumbai pada kepala dan pinggang. Ikat dengan rumbai-rumbai di kepala merupakan lambang kebesaran untuk kaum laki-laki. Sedangkan rumbai-rumbai di pinggang biasa dikenakan kaum perempuan yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.
Pada ikat pinggang dan ikat lengan Maskot Kangpho terdapat ukiran khas Papua yang terkenal di seluruh dunia. Ukiran ini terkait dengan spiritualitas hidup dan penghormatan kepada nenek moyang yang selalu hidup dalam pikiran dan juga hati masyarakat Papua.
Maskot Kangpho juga memakai mahkota puncak salju sebagai ciri khas pegunungan Jayawijaya Papua yang bersalju abadi. Gunung Jayawijaya merupakan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia.
Pada Drawa, tali medali warna merah putih yang jadi kalung melambangkan kebersamaan memperebutkan medali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan tiga lingkaran di dalamnya menunjukkan klasifikasi medali emas, medali perak, dan medali perunggu.
Warna kuning di kepala dan ekor adalah warna cenderawasih sebenarnya yang melambangkan semangat kehangatan dan kegembiraan. Warna ini juga menunjukkan Papua sebagai tanah yang kaya raya. Sedangkan obor yang dipegang oleh masing-masing maskot menunjukkan semangat yang kuat dan menyala-nyala bagai api untuk bertanding merebut prestasi dengan menjunjung tinggi sportivitas.
Sama dengan Kangpho, Drawa juga bermahkotakan dan memakai rumbai khas Papua. Kendati kedua maskot menggunakan jenis yang berbeda, maknanya sama.