Makassar, IDN Times - Media sosial kini memainkan peran penting sebagai salah satu corong alternatif masyarakat dalam mengemukakan pendapat. Ini adalah imbas dari tekonologi komunikasi yang selalu berinovasi. Linimasa tak ubahnya menjadi ajang untuk mengekspresikan diri, berdebat, menyebar opini, hingga memperlihatkan afiliasi dengan paham atau partai politik tertentu.
Namun muncul masalah baru. Media sosial acap kali menjadi muara banyak berita palsu. Belum lagi menyoal minimnya literasi media di masyarakat. Hal tersebut menjadi pokok bahasan dalam webinar bertajuk "Media Sosial: Antara Kebebasan dan Kebablasan Publik?" yang diadakan oleh lembaga survei dan konsultan publik ide-C pada Sabtu, 11 Juli 2020.