ilustrasi menggunakan aplikasi Maxim (instagram.com/maxim_indo)
Olehnya itu, Yuan berharap dengan adanya berita klarifikasi ini, masyarakat tidak khawatir untuk tetap memakai jasa driver ojol Maxim. Sebab Maxim Indonesia tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan transportasi yang nyaman dan aman.
"Semoga dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat tetap mempercayakan Maxim sebagai pilihan utama untuk jasa transportasi online untuk beraktivitas sehari-hari," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Aditya Pandu menjelaskan, kronologi peristiwa pemerkosaan siswi SMP bermula saat korban menelepon Gilang, pengemudi ojol langganannya melalui aplikasi Maxim untuk diantar ke sekolah korban di salah satu SMP di Makassar.
"Kemudian terduga pelaku menjemput korban namun bukannya diantar ke sekolah tapi korban dibawa ke rumah terduga pelaku di Desa Tellumpoccoe, Maros," ujarnya.
Saat tiba di lokasi, kata Aditya, korban ditarik ke dalam rumah dan terduga pelaku mengancam korban menggunakan pisau agar menuruti paksaan berhubugan badan.
"Karena diancam, korban hanya bisa terdiam dan menuruti parkataan terduga pelaku," bebernya.