Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251204-WA0033.jpg
Warga seret jenazah pria terduga pelaku pemerkosaan wanita disabilitas di Kabupaten Gowa (Dok.IDN Times)

Intinya sih...

  • Ali, terduga pelaku pemerkosaan, dianiaya hingga tewas

  • Polisi mengerahkan aparat ke lokasi untuk menjaga keamanan

  • Polisi masih menyelidiki dugaan pemerkosaan yang memicu aksi massa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Video aksi massa main hakim sendiri di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Dalam video yang beredar, seorang pria dianiaya hingga tewas dan jenazahnya diseret-diarak keliling kampung.

Peristiwa itu diketahui terjadi di batas Desa Parang-Parang Tulau' dan Rappolemba, di Kecamatan Tompobulu, Gowa, pada Selasa (2/12/2025) petang. Pria dalam video itu bernama Ali, terduga pelaku pemerkosaan dan penganiayaan wanita disabilitas.

1. Sebelum tewas, terduga pelaku sudah dicari selama tiga hari

AL (31) terduga pelaku pemerkosaan wanita disabilitas di Kabupaten Gowa (Dok.IDN Times)

Video yang dibagikan sejumlah pengguna Facebook menunjukkan peristiwa saat Ali diarak keliling kampung. Tubuhnya diikat dali dan digotong dengan kayu. Video lain menjukkan tubuh pria itu dalam keadaan sudah tak berdaya, saat diseret dengan tali oleh arak-arakan puluhan warga mengendarai sepeda motor.

Foto-foto yang beredar menunjukkan kondisi tubuh Ali yang dianiaya sebelum diarak. Tampak sekujur tubuhnya penuh luka sabetan senjata tajam.

Menurut informasi yang beredar, Ali jadi sasaran amuk massa usai memerkosa wanita disabilitas berusia 37 tahun. Sebelumnya dia telah dicari warga setempat selama tiga hari, bahkan fotonya disebar di media sosial.

"Jadi dapat kami sampaikan bahwa memang info awal yang bersangkutan dianiaya, dikarenakan memang yang bersangkutan melakukan tindak pidana, pemerkosaan," kata Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (4/12/2025).

2. Polisi dikerahkan menjaga keamanan di lokasi

Warga seret AL (31) terduga pelaku pemerkosaan wanita disabilitas di Kabupaten Gowa (Dok.IDN Times)

Kapolres mengatakan, usai menerima laporan warga serta memperoleh informasi via video viral, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polsek Tompobulu. Polisi mengerahkan aparat ke lokasi untuk menjaga keamanan, dengan melibatkan unsur Samapta, Reserse Kriminal, Intel, dan Binmas.

Adly mengungkapkan, petugas dari Polres Gowa menempuh perjalanan cukup panjang, yakni sekitar empat jam untuk bisa mencapai lokasi kejadian. Karena lokasinya berada di daerah ketinggian di perbatasan Kabupaten Jeneponto-Bantaeng.

"Alhamdulillah situasi sudah kondusif," kata AKBP Aldy.

Mengingat aksi massa yang tak terkendali saat kejadian, Kapolres memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengamanan di lokasi dan area sekitarnya. Itu untuk mencegah kemungkinan adanya kejadian susulan.

"Yang jelas, kita tidak underiestimated. Tetapi kami hanya melakukan cipta kondisi agar situasi tetap kondusif," ujarnya.

3. Polisi selidiki dugaan pemerkosaan yang memicu aksi massa

Ilustrasi kekerasan seksual (Foto: IDN Times)

Soal dugaan pemerkosaan terhadap wanita disabilitas yang memicu amarah massa, Kapolres menyatakan polisi masih menyelidiki. Pihaknya tengah mengumpulkan fakta-fakta tentang informasi tersebut.

"Untuk itu kami akan crosscheck lagi seperti apa kejadian agar betul, agar tidak terjadi berita hoaks," ungkapnya.

Di sisi lain, tim Dokkes Gowa juga melakukan visum luar terhadap korban. "Kami juga sudah koordinasi dengan Tim Dokpol Polda Sulsel," Kapolres menambahkan.

Editorial Team